Stop Minum Air yang Disimpan dalam Keadaan Terbuka, Ini Bahayanya

Selasa, 27 April 2021 | 14:30
Kompas.com

Menyimpan air minum di wadah terbuka, bahaya.

IDEAOnline-Kamu pasti sering melakukan ini.

Sengaja menyiapkan air minum di meja untuk persiapan ketika malam merasa haus.

Atau agar ketika terbagun di pagi hari langsung bisa menenggak air minum yang sudah tersedia.

Baca Juga: Hadirkan Makanan Rp500 Perak di Meja Makan, Istri Bambang Trihatmodjo Tak Gengsi Berbuka dengan Menu Sederhana, Netizen Malah Komen Begini!

Baca Juga: Stop Gunakan Sabun Cuci Piring untuk Cuci Tangan, Ternyata Dampaknya Enggak Main-main

Air yang dibiarkan semalaman dalam suhu kamar dan udara dingin saat malam hari, memang akan terasa segar.

Namun, berhati-hatilah. Jangan sampai kamu salah cara menyimpan air minum ini.

Membiarkan air minum ada di dalam gelas tanpa tutup (terbuka) ternyata sangat berbahaya.

Dilansir Kompas.com,air minum di gelas yang tidak ditutup bisa terpapar debu, kotoran, dan bahan lain yang kurang menyehatkan.

Apalagi, gelas yang dipakai menyimpan bukanlah gelas bersih, tapi sudah dipakai sebelumnya, yang sangat mungkin sudahterkontaminasi air liur dan bakteri dari tubuh kamu.

Wadah yang sebelumnya kamu pakai untuk minum juga bisa terkontaminasi air liur dan bakteri dari tubuh kamu.

Marc Leavey, MD., spesialis perawatan primer di Mercy Medical Center di Massachusetts, Amerika Serikat, mengatakan jika dibiarkan berinkubasi selama berjam-jam, partikel itu berpotensi mencemari air, dan membuat kamu sakit dengan membawa kembali bakteri itu.

Baca Juga: Pastikan Air yang Kamu Minum Sehat, 3 Hal yang Harus Dipenuhi

Baca Juga: Menurut Ahli, Kopi Tidak Berbahaya Diminum di Bulan Puasa, Ini Syaratnya..

Tribunnews

Bibir botol bisa jadi sumber komtaminasi air.

Selain menggunakan wadah yang tidak bersih, sumber kontaminasi lainnya bisa berasal dari bibir botol air.

"Setelah kamu meletakkan bibir ke ujung botol atau gelas, kamu seharusnya mengonsumsi air di dalam botol itu sekaligus, dan kemudian mencuci atau membuangnya," ujarnya.

Leavey juga tidak menyarankan berbagi botol minum dengan orang lain.

Apalagi, bagi seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien transplantasi, orang yang menjalani kemoterapi, atau penderita HIV/AIDS tidak boleh terkena air yang terkontaminasi.

Bahaya lain berlaku juga ketika menyimpan air dalam wadah dan membiarkan terbuka, langsung terkena sinar matahari.

Saat di dalam mobil, misalnya, air dalam botol yang terpapar sinar matahari akan memanas, dan menjadikan air itu tempat berkembang biak bakteri, utamanya jika kamu sudah meminumnya.

Menempatkan botol di bawah tempat duduk mobil mungkin sedikit mengurangi panas, tetapi bakteri akan tetap tumbuh.

Beberapa jenis botol plastik mengandung BPA atau bahan kimia serupa, yang dapat larut ke dalam air, terutama setelah terpapar sinar matahari.

Baca Juga: Polusi Air Bikin Takut Mandi? Engga Lagi, Pemanas Air Ini Punya Solusi

Baca Juga: Simpan 50 Video Perselingkuhan Sang Istri, Begini Isi Rumah Mewah Kapten Vincent yang Ikut Jadi Sorotan, Ada Flight Simulatornya!

Kompas.com
Kompas.com

Ilustrasi minum air.

Sebuah studi menunjukkan, BPA terkait dengan berbagai masalah kesehatan yang memengaruhi otak dan perilaku.

Menggunakan botol bebas BPA akan menghilangkan masalah tersebut, tetapi bakteri masih berpotensi tumbuh.

Jika kamu menggunakan botol berbahan logam yang gampang panas, justru kuman lebih mudah untuk berkembang biak.

Cara terbaik adalah, kengenali tanda-tanda dehidrasi dan jaga agar tubuh tetap terpenuhi oleh cairan.

Dan ingat, cara mnum yang benar pun harus kamu perhatikan.

"Hindari meletakkan mulut ke ujung botol. Tuangkan ke dalam cangkir atau langsung ke mulut," ujar Leavey.

Baca Juga: Adakah Polusi Air di Rumah Tinggal dan Lingkunganmu? Ini Cara Mengeceknya!

#BerbagiIDEA

Tag

Editor : Maulina Kadiranti