IDEAOnline-Agar anak dapat bertumbuh sesuai usianya baik dalam fisik, motorik, dan kognitifnya, ada faktor lain selain mempertimbangkan faktor keamanan dan perilaku hiperaktif anak saat memilih furnitur (bentuk dan warna).
Faktor lain itu adalah, perlu mempertimbangkan fungsi dari ruangan yang akan digunakan anak.
Karena ruang yang memiliki fungsi berbeda tentu membutuhkan persyaratan berbeda yang mendukung fungsi tersebut.
Baca Juga: Begini Cara Bedakan Arti Label Angka yang Ada di Botol Minum, Jangan Pakai Kalau Angkanya 3!
Amalia Dharmawan, S.Psi, Psikolog, menjelaskan, berdasarkan fungsinya ruangan anak dibagi menjadi dua, yaitu ruang yang digunakan untuk kegiatan fisik dan kegiatan non-fisik.
Kedua ruang ini sama-sama memiliki fungsi edukasi bagi anak namun dengan karakter yang berbeda.
Furnitur untuk Ruang Kegiatan Fisik Anak
Yang dimaksud dengan ruang kegiatan fisik, yaitu ruang yang digunakan untuk kegiatan yang memiliki banyak aktivitas.
Contohnya adalah ruang untuk bermain.
Pada ruang ini, kegiatan belajar anak ialah mengeksplorasi lingkungannya sambil bermain.
Mereka akan sangat memerhatikan detail, warna, bentuk, dan senang mencoba hal-hal baru.
Untuk itu, sebaiknya digunakan bentuk-bentuk dan warna yang memiliki efek psikologis membantu memotivasi anak agar lebih aktif dan kreatif.
Baca Juga: Cegah Cedera, Ini Jenis Kayu yang Aman untuk Furnitur Anak Usia Dini
Baca Juga: Stres dengan Bau Amis di Peralatan Masak? Coba Didihkan Air dengan Kulit Lemon!
Penggunaan bentuk dan warna yang lebih beragam pada furnitur, selain menghasilkan kesan yang dinamis, juga dapat memberikan stimulasi agar anak lebih aktif dan
kreatif serta dapat berfungsi sebagai sarana belajar melatih anak mengenal berbagai macam bentuk dan warna sejak dini.
Bentuk-bentuk dinamis seperti lingkaran, lengkung atau plastis dengan warna-warna yang terang dan kontras seperti merah, kuning, biru, sangat baik untuk ruang ini.
Karena karakter yang dihasilkan oleh bentuk-bentuk dan warna-warna tersebut sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan anak-anak usia prasekolah dan usia sekolah.
Anak-anak pada kelompok usia ini membutuhkan ruang gerak yang bebas dan variasi yang cukup banyak.
Variasi tersebut dapat dibuat secara tiga dimensi, ada bentuk yang ditonjolkan dan ada yang butuh kedalaman/cekungan, ada naik dan ada yang turun, ada yang transparan dan ada yang massif, ada yang terbuka dan ada yang tertutup.
Bentuk ini bisa merangsang imajinasi anak menjadi lebih tajam.
Selain menstimulasi perkembangan motorik dan indera pengelihatan, pada usia ini, anak-anak juga membutuhkan stimulasi terhadap indera perabanya.
Baca Juga: Inspirasi Playful dan Trendi di Kamar Anak dengan Gaya Scandinavian
Untuk itu dapat dipilih furnitur dengan finishing yang memiliki tekstur berbeda-beda.
Ada yang halus dan licin, ada pula yang kasar.
Furnitur untuk Ruang Kegiatan Non-fisik Anak
Ruang untuk kegiatan non-fisik, yaitu ruang yang lebih banyak digunakan untuk aktivitas otak maupun tempat beristirahat.
Ini berarti ruangan ini memerlukan ketenangan ataupun konsentrasi, contohnya seperti ruang tidur atau ruang untuk belajar.
Berbeda dengan ruang untuk kegiatan fisik, pada ruang untuk kegiatan non-fisik, sebaiknya menggunakan bentuk-bentuk dan warna yang dapat memberikan efek psikologis menenangkan atau netral, sehingga tidak menimbulkan distraksi pada anak.
Karena, semakin banyak stimulasi yang diterima oleh anak, maka anak akan semakin sulit untuk memusatkan perhatian atau berkonsentrasi.
Pada ruang kegiatan non-fisik anak belajar untuk memusatkan perhatiannya dan berkonsentrasi terhadap suatu tugas tertentu yang diberikan padanya.
Baca Juga: Akali Kamar Sempit, Meja Belajar Anak Disembunyikan di Bawah Kasur
Misalnya dari sekolah atau dari buku-buku pelajaran informal.
Selain itu anak-anak juga perlu belajar untuk dapat mengatur perilakunya, kapan mereka harus dapat duduk tenang, istirahat dan kapan harus bermain.
Pada ruang ini dapat digunakan furniture berbentuk segiempat yang bersifat stabil, serta bentuk-bentuk sederhana, massif dan non- reflektif yang tidak menimbulkan stimulasi yang berlebihan pada anak.
Warna-warna yang dipilih pun sebaiknya yang termasuk ke dalam golongan warna dingin seperti hijau atau biru.
Di kedua ruang tersebut jangan lupa untuk menyediakan tempat yang berbeda-beda untuk penyimpanan mainan dan buku di tempat yang mudah dijangkau anak-anak.
Hal ini dapat mengajari anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barangnya, juga dapat melatih kemampuannya untuk mengorganisir sesuatu, dimulai dari benda-benda yang sering digunakannya.
Baca Juga: Inspirasi Rak Simpel Pengisi Ruang Kosong, Bentuknya Tak Perlu Rumit
#BerbagiIDEA