7 Cara Siasati Rumah Panas dan Pengap lewat Desain Pengudaraan Optimal

Jumat, 27 Oktober 2023 | 13:58
Idea.grid.id

ventilasi udara di rumah

IDEAonline-Naiknya suhu dalam rumah mengakibatkan panas di dalam ruang sangat terkait dengan pengaruh cuaca.

Bagaimana cara menyiasatinya?

Kreativitas desain arsitektur dapat menjadi solusi untuk hal ini.

Minimnya udara di dalam ruang bisa mengakibatkan rumah terasa panas dan pengap, bahkan bisa membuat penghuninya sulit bernapas karena minimnya O2.

Minimnya udara di dalam rumah bisa diatasi dengan desain pengudaraan yang baik.

Pengudaraan yang tidak dirancang dnegan baik mengakibatkan suhu dalam rumah sangat tergantung pada pengaruh cuaca.

IdeaOnline berikan 7 kunci mendesain rumah agar memiliki pengudaraan rumah yang baik, berikut ini.

1. Bukaan dari Banyak Bidang

Menciptakan bukaan dari banyak bidang, adalah kunci menciptakan terjadinya ventilasi silang yaitu adanya aliran udara, baik masuk atau keluar ruang.

Cara ini menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir.

Agar optimal sebaiknya tidak menempatkan ventilasi saling berhadap-hadapan karena dengan kondisi ini udara tidak terdistribusi merata ke seluruh ruangan, tetapi langsung keluar.

Baca Juga: Cerobong Ventilasi Dinginkan Rumah yang Menghadap Barat, Ini Caranya!

2. Ventilasi dan Insulasi Atap

dok. Tab RUMAH

Bukaan Pada Void

Atap sebagai ambang atas pada rumah merupakan bagian yang menerima radiasi panas paling besar.

Sebaiknya ruang di bawah atap dilengkapi dengan bukaan agar udara panas tidak terperangkap di bawahnya.

Bukaan untuk atap bisa berupa sopi-sopi atau bagian atap yang diberi jendela (ventilasi) untuk mengalirkan udara ke dalam atap.

Bila kedua hal tersebut tidak memungkinkan, ada alternatif lain, yakni dengan membuat ventilasi teritisan. Ventilasi ini terdapat pada plafon teritisan yang dibiarkan terbuka (berupa kisi-kisi) lalu tutup dengan kayu reng yang disusun berjajar.

Lengkapi dengan kawat kasa agar tidak dimasuki hewan pengganggu.

Cara lain untuk mengurangi panas adalah dengan menggunakan bahan insulasi atap (berupa lembaran aluminium foil berlapis glass wool).

3. Menara Angin

Melalui ventilasi udara yang diletakkan pada penutup atap, tekanan udara panas yang ada di dalam rumah akan tertarik ke luar melalui menara angin dan digantikan dengan udara yang segar.

Untuk mendapatkan efek menara angin (efek cerobong) lebih optimal, menara angin dibuat dengan bentuk penutup yang menghadap arah datangnya angin.

Selain itu, efek cerobong juga terjadi jika plafon rumah cukup tinggi atau minimal rumah dua lantai. Semakin tinggi letak plafon, semakin bagus sirkulasi udara.

Baca Juga: 3 Masalah Kamar Mandi Mungil: Sempit, Gelap, Pengap, Begini Solusinya!

4.Plafon Tinggi

Jarak yang jauh antara lantai dan plafon memungkinkan udara bergerak bebas pada ruang kosong, sehingga panas dari atap akan mengalami pendinginan dan pada akhirnya ruangan menjadi lebih sejuk dengan catatan ventilasi ruang juga harus baik.

Plafon yang tinggi (minimal 3 m) memungkinkan udara panas terangkat ke atas dan menarik udara segar dari luar ke dalam, sehingga ruang menjadi lebih sejuk.

Sistem ventilasi yang demikian akan mendorong udara panas dari bawah ke atas dan keluar melalui ventilasi dan sebaiknya udara segar akan masuk ke dalam ruangan sehingga suhu di dalam ruangan menjadi nyaman.

5. Material dan Kemiringan Atap

Pada rumah 2 lantai, lantai bawah terasa lebih sejuk daripada lantai atas karena ruang di bawah telah terhalangi oleh dak beton lantai dua.

Hal ini menyebabkan panasnya tidak diteruskan ke bawah. Ada baiknya bila plafon lantai atas juga terbuat dari beton agar lantai atas bisa sejuk.

Memang jadi lebih mahal, tetapi jauh lebih nyaman.

Selain dipengaruhi oleh bahan atap, panas pada ruangan juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya sudut atap yang membentuk bantalan udara (ventilasi atap) di bagian bawah atap.

Jika sudut atap landai maka radiasi semakin dekat. Akibatnya, panas yang diterima oleh penutup atap akan membuat ruang di bawah atap menjadi panas.

Bentuk atap yang dapat mengeleminasi suhu di ruang bawah atap adalah atap model pelana.

Baca Juga: Ini Pilihan Warna yang Cocok untuk Rumah di Negara Beriklim Tropis

6. Menghadirkan Teras

Dok Idea

Ilustrasi teras.

Teras atau biasa disebut beranda berfungsi sebagai ruang peralihan antara ruang luar (halaman) dan ruang dalam (bangunan).

Pada daerah beriklim panas, ruang ini dapat berfungsi sebagai area peralihan yang dapat menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan maupun di sekitarnya agar nyaman bagi manusia.

Adanya teras menyebabkan tekanan udara di halaman mengembang karena panas dan tekanan udara di teras lebih dingin.

Perbedaan tekanan udara tersebut menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar ke dalam teras.

Aliran udara tersebut kemudian bersirkulasi ke dalam rumah melalui ventilasi sehingga suhu dalam ruangan akan terasa lebih sejuk.

7. Membuat Teritisan

Dok. Idea

Teritisan berfungsi sebagai sun shading untuk rumah dengan arah hadap barat-timur.

Teritisan merupakan atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga merupakan perpanjangan dari atap utama (tanpa dinding).

Suhu dalam ruang dapat berkurang karena suhu panas yang berasal dari luar telah didinginkan terlebih dahulu di teritisan sebelum masuk ke dalam rumah.

Ventilasi juga harus diperhatikan agar udara dapat mengalir dengan leluasa.

Semakin lebar teritisan dapat membuat ruang makin adem dan air hujan tidak akan tampias.

Konsekuensinya, ruang akan semakin gelap karena cahaya matahari yang masuk hanya sedikit.

Baca Juga: Desain dengan Cermat 5 bagian Atap Ini agar Aman Bocor, Cek Yuk!

Editor : optimization

Baca Lainnya