IDEAOnline-Menjalani Ramadan di masa pandemi Covid-19 jangan sampai membuat Lebaran kamu bersama keluarga tak berkesan ya.
Saatnya mendesain ulang ruang keluarga dan menjadikannya tempat yang menyenangkan untuk menjalin kebersamaan keluarga di saat kegiatan keluar rumah ada batasan.
Nah, ingin momen Lebaran berkesan dan jadi kenangan, IdeaOnline berikan 6 langkah untuk mendesain ulang ruang keluarga, berikut ini.
1. Perhatikan Zoning
Tujuan kenyamanan di atas segala-galanya. Luas dansempitnya rumah seharusnya tak menjadi kendala. Kuncinya, suasana santai dan kebersamaan jangan sampai terganggu dengan aktivitas yang terjadi di area lain di dalam rumah.
Penciptaan zona khusus perlu dilakukan.
Baca Juga: Begini Cara Bedakan Arti Label Angka yang Ada di Botol Minum, Jangan Pakai Kalau Angkanya 3!
Meski, tentu saja tak harus menggunakan sekat atau pemisah masif, apalagi jika rumah tergolong sempit.
Penciptaan zoning bisa dilakukan melalui penataan furnitur dan elemen lain sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Plus Minus 4 Jenis Material Lantai, Penting untuk Kenyamanan Ruang
2. Mudah Dijangkau
Terintegrasi ke seluruh ruang.
Begitulah selayaknya sebuah ruang keluarga ditempatkan, karena ruang ini bakal menjadi pusat kegiatan keluarga, apalagi di saat Lebaran kali ini.
3. Akomodasi Kebutuhan
Baca Juga: Begini Cara Bedakan Arti Label Angka yang Ada di Botol Minum, Jangan Pakai Kalau Angkanya 3!
Setiap keluarga punya kebiasaan yang berbeda. Kenali kebiasaan keluargamu. Gunakan setiap elemen yang membentuk ruang keluarga sebagai cara untuk mengakomodasi kebiasaan atau kebutuhan itu.
Contohnya, jika anggota keluarga kamu suka menghabiskan waktu kebersamaan dengan memasak dan makan bersama, tak ada salahnya, kamu desain ulang ruang keluarga agar langsung terintegrasi dengan dapur.
Jika posisi dapur sudah terlanjur jauh dan tak cukup waktu lagi melakukan renovasi, kamu bisa bikin dapur “darurat” terbuka di taman.
Gunakan peralatan praktis dan fleksibel untuk kebutuhan memasak ringan yang langsung bisa diakses dari ruang keluarga.
Baca Juga: Softfurnishing, Apa Saja Jenisnya dan Cara Optimalkan Fungsinya?
4. Harus Ada Interaksi
Usahakan menata ruang keluarga dengan memerhatikan tetap terjadinya interaksi dan komunikasi.
Pilih dan tata setiap elemen agar bukan menjadi penghalang interaksi ini.
Sapaan, saling pandang, sentuhan, adalah wujud perhatian antaranggota keluarga untuk menumbuhkan keakraban yang sempurna.
5. Jangan Membatasi Sikap
Namanya juga tempat untuk santai, maka kondisi yang terlalu kaku atau formal justru akan merusak suasana.
Aturan bagaimana harus bersikap, tak boleh ini dan itu, jangan bikin kotor, dll, meski tak terucap bisa dikesankan dari apa yang ada di ruang keluarga.
Contohnya, jangan sampai terjadi pilihan karpet atau sofa warna putih yang kamu gunakan justru membuat anggota keluarga menjadi takut untuk menginjak atau duduk di atasnya karena takut kalau-kalau mengotorinya.
Baca Juga: Pilah Pilih Karpet, Bahan Wol atau Polyprophylene? Ini Plus Minusnya!
Jangan dilarang untuk makan dan minum, jika dengan itu kebersamaan keluarga makin terasa kuat.
Solusinya, pilih setiap elemen yang hadir di sana menurut fungsi, keindahan, dan kemudahan dalam perawatan, sehingga kamu mudah membersihkannya kembali.
6.Sirkulasi Udara dan Pencahayaan
Baca Juga: Menyesal Baru Tau, Bumbu Ajaib Ini Ternyata Bisa Hempaskan Bau Kulkas Hingga Bau Karpet, Mau Coba?
Kesegaran udara dan pencahayaan yang cukup akan membuat anggota keluarga kamu dapat melakukan aktivitas bersama dengan nyaman dan aman.
Upayakan pengudaraan mengalir lancar. Jangan tutupi bukaan atau ventilasi dengan barang, kalau perlu pindahkan sementara perabot yang tidak perlu di ruang keluarga ke kamar.
Ruang yang longgar akan terkesan luas dan nyaman.
Baca Juga: Dapur Terbuka Menghadap Taman untuk Menjamu Kerabat dan Tamu
#BerbagiIDEA