Dinding Rembes dan Bocor, Ini 5 Kondisi yang Jadi Penyebab

Rabu, 12 Mei 2021 | 18:48
Tabloid Rumah

Bocor pada rumah salah satunya disebabkan oleh kerusakan pada dinding.

IDEAOnline-Dari sekian banyak masalah yang terjadi pada bangunan rumah, masalah yang diakibatkan oleh hujan dan aliran air yang ditimbulkannya, paling sering terjadi. Hal ini mengakibatkan begitu banyak kerugian fisik maupun psikis.

Salah satu jalan masuknya air ke dalam rumah adalah melalui dinding.

Tanda-tanda air sudah memasuki didning rumah adalah sebagai berikut.

  • Muncul bercak cokelat, terdapatnya noda “ngompol” (basah);
  • Adanya gelembung pada dinding
  • Timbulnya jamur, pada permukaan dinding dalam maupun luar.
  • Kejadian di atas juga dibarengi dengan kondisi ruang yang lembap dan munculnya bau tak sedap.
Semua tanda ini adalah petunjuk bahwa ada kandungan air di lapisan dalam dinding atau perembesan pada dinding.

Jangan abaikan!

Karena, selain mengurangi keindahan tampilan rumah, rembes juga “mengancam” kekokohan rumah.

Rembes menjadi salah satu penanda adanya hal yang salah pada dinding. Rembes adalah akibat dari kerusakan atau kesalahan dalam perencanaan desain dinding.

Baca Juga: Retak Rambut Picu Jamur dan Bikin Rumah Tak Indah, Atasi dengan Ini!

Ilustrasi-Dinding berongga (hebel) sebelum dipelester.

Berikut ini beberapa kondisi yang menyebabkan dinding bermasalah rembes dan bocor.

1. Salah pilih material

Masalah utama pada dinding umumnya disebabkan oleh kondisi permukaan luar dinding yang tak sempurna. Ini bisa disebabkan oleh pilihan material yang tidak tepat, pengerjaan yang salah, dan penanganan yang kurang cermat.

Karena setiap bahan punya karakter yang memengaruhi kekuatannya, maka pilih dan perlakukan sesuai karakter yang dimilikinya.

  • Bata merah punya sifat menyerap dinding. Beri bahan pelapis (batu alam, papan semen) yang aman air, agar air tak meresap pada permukaannya.
  • Untuk dinding dari bata beton berongga (bata aerasi), kandungan air yang besar di rongga ini tetap akan memungkinkan air masuk ke dalam dinding. Isi rongga dengan bahan anti -air atau tebalkan lapisan dalam dinding dan ti piskan lapisan luarnya.
Baca Juga: Material Alternatif Pengganti Batu Bata dan Batako, Ini 3 Kelebihannya

dok: Sika Indonesia/Taboid Rumah

Ilustrasi melapisi dinding retak dengan waterproofing pencegah rembesan air.

2. Perubahan pada tanah

Kondisi tanah dapat menjadi penyebab rembesnya air ke dinding jika rumah dibangun di dua jenis tanah yang berbeda, misalnya sebagian di atas tanah berpasir, bagian rumah lainnya dibangun di atas tanah liat.

Perbedaan jenis tanah ini akan menjadi jalan masuknya air.

Perubahan pada tanah juga terjadi saat basah (mengembang) dan kering (menyusut). Perubahan ini mengakibatkan air atau uap air merembes ke dinding fondasi lewat retakan.

3. Keretakan pada Dinding

Air hujan yang terbawa angin dan mendapat tekanan angin akan masuk ke dinding melalui retakan yang terjadi pada dinding.

Makin besar retakan makin banyak air yang masuk ke dinding dalam.

Keretakan pada dinding ada dua jenis yaitu retak rambut dan retak struktur. Retak rambut disebabkan oleh proses pembuatan dinding yang salah, misalnya pengacian dilakukan saat kondisi plesteran masih basah. Minimal pengacian hanya boleh dilakukan minimal dua minggu setelah pemlesteran. Sedangkan keretakan struktur disebabkan oleh pergeseran bangunan.

Baca Juga: Cara Praktis Gantung Hiasan Dinding Hingga 7Kg Tanpa Paku atau Sekrup

Tribunnews

Sampah di talang dan di tanah sekitar dinding harus diwaspadai sebagai penyebab rembes.

4. Sampah pada Talang

Hindarkan dari kotoran (daun/ debu).

Sampah yang berkumpul di sekitar fondasi menyebabkan genangan air yang akan meresap ke dalam dinding.

5. Akar Pohon

Pohon yang besar, akarnya bisa mendorong fondasi rumah dan menjalar ke dinding yang retak.

Saat tanah basah oleh hujan, air hujan akan ikut jalur yang telah dibuat oleh akar pohon dan masuk ke dalam dinding.

Baca Juga: Tiga Masalah pada Talang Air Ini bisa Sebabkan Bocor, Cek Solusinya!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya