Fakta Ini Menunjukkan Tahun Kedua Pandemi Covid-19 Lebih Mematikan

Selasa, 18 Mei 2021 | 21:10
AP PHOTO/AIJAZ RAHI

Upacara terakhir korban Covid-19 di Krematorium terbuka di Bengaluru, India, Rabu (5/5/2021).

IDEAOnline-Tsunami kasus Covid-19 yang terjadi di India menyedot perhatian dunia.

India melaporkan penambahan kasus harian yang lebih kecil pada hari Sabtu, tetapi jumlah korban meninggal di hari yang sama tetap mendekati angka 4.000.

Dari data tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi bisa lebih buruk daripada yang pertama.

Selama 24 jam terakhir, India memiliki 326.098 kasus infeksi baru dengan 3.890 kematian.

Ini adalah penambahan kasus harian terendah dalam hampir tiga minggu, total kasus 24,37 juta.

Baca Juga: Tajirnya Bukan Kaleng-kaleng, Siapa Sangka Ini Wujud Hunian Mewah 4 Artis Bollywood, Ada yang Langsung Menghadap ke Laut

Baca Juga: Mutasi Virus Pemicu Tsunami Covid-19 di India Tak Terdeteksi PCR? Ini kata Ahli

Namun, penambahan kasus yang rendah ini mungkin juga mencerminkan tingkat pengujian yang lebih rendah, yang berada di level terendah sejak 9 Mei 2021.

Di Jenewa, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tahun kedua pandemi ditetapkan menjadi tahun yang lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.

Dilansir Reuters, Sabtu (15/5/2021), Tedros menyatakan hal tersebut dalam pertemuan online pada hari Jumat (14/5/2021).

Hal ini diungkap setelah Perdana Menteri India Narendra Modi menyuarakan kewaspadaan penyebaran penyakit yang cepat melalui pedesaan.

Selama seminggu terakhir, negara Asia Selatan telah menambahkan sekitar 1,7 juta kasus baru dan lebih dari 20.000 kematian.

Baca Juga: Siapa Sangka Air Bekas Rebusan Mie Banyak Manfaat, Bisa Buat Cuci Piring Hingga Siram Tanaman!

Baca Juga: Tajirnya Bukan Kaleng-kaleng, Siapa Sangka Ini Wujud Hunian Mewah 4 Artis Bollywood, Ada yang Langsung Menghadap ke Laut

ANTARA FOTO/REUTERS/DANISH SIDDIQUI

Kremasi masal korban tewas akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), terlihat di sebuah lapangan krematorium di New Delhi, India, Kamis (22/4/2021). Gambar diambil menggunakan drone.

Di India, korban tewas mencapai 266.229.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya akan mempercepat program vaksinasi, untuk mencoba menahan varian India B.1.617 yang menyebar cepat yang dapat menghentikan pembukaan kembali ekonomi Inggris.

Komentar Johnson muncul segera setelah India menerima rekomendasi panel pemerintah untuk jeda yang lebih lama yaitu 12 hingga 16 minggu antara dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca, dari enam hingga delapan minggu sekarang.

Kasus terus menurun di negara bagian yang dilanda lonjakan awal infeksi, seperti negara bagian terkaya di Maharashtra dan negara bagian utara Delhi, setelah mereka memberlakukan penguncian yang ketat.

Tetapi negara bagian timur Benggala Barat, yang mengadakan pemilihan baru-baru ini, mengalami lonjakan terbesar dalam satu hari, menunjukkan penurunan beban kasus secara keseluruhan mungkin membutuhkan waktu beberapa saat.

Infeksi di negara bagian asal Modi, Gujarat, turun di bawah 10.000 setelah empat minggu berturut-turut, tetapi para pejabat memperingatkan agar tidak ada relaksasi dalam pembatasan sampai mereka kembali ke level yang terlihat sebelum pecahnya gelombang kedua India pada pertengahan Februari. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO Sebut Tahun Kedua Pandemi Lebih Mematikan, Ini Alasannya #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya