IDEAOnline-Salah satu daya tarik rumah bergaya tropis ini adalah deretan jendela yang maksimal menangkap cahaya dan udara ke dalam rumah.
Inilah rumah yang ditinggali oleh keluarga pasangan Jimin dan Gabriela. Rumah hoek dengan luas tanah 12,5m x 25m.
Sebelum direnovasi, rumah yang lumayan luas ini terasa sumpek dan pengap karena tata letak ruang yang salah dan sirkulasi udara dan cahaya yang tak ideal.
Demi kenyamanan, renovasi pun dilakukan dengan menggunakan jasa tim arsitek RaDA dan memilih gaya modern yang berkonsep minimalis.
Baca Juga: Bisa Hempaskan Nyamuk Selamanya, Coba Letakkan 1 Bumbu Dapur Ini di Kolong Tempat Tidur!
Baca Juga: Rumah Tumbuh Berdesain Tropis, Siasati Dana Minim dan Kebutuhan Ruang
Penerapan konsep ini dapat dilihat dari pembuangan detail yang berlebihan dan penggunaan material yang sederhana, utamanya pada “kulit rumah” yang direnovasi total.
Detail atap yang berfungsi sebagai aksesori—seperti rangka atap tambahan dan atap teritisan bersusun—dihilangkan sehingga bentuk atap menjadi lebih sederhana.
Perubahan ini membuat tampilan keseluruhan atap dan fasad lebih ringan dan modern.
Konsep minimalis lainnya terlihat lewat penggunaan material yang simpel.
Pada area fasad, dinding bata ber-finishing cat putih dipadukan dengan kayu solid.
Kayu yang digunakan adalah jenis kayu mamola yang tahan cuaca untuk rangka pergola dan jenis kayu kamper untuk kusen dan pintu.
Polikarbonat digunakan sebagai penutup pergola.
Pada area pagar, besi hollow berwarna hijau lumut dipadukan dengan batu paras untuk menghasilkan tampilan yang alami dan sejuk khas rumah modern tropis.
Mengoptimalkan Bukaan
Baca Juga: Coba Semprotkan Air Panas Selama 15 Menit, Ternyata Begini Cara Mencopot Wallpaper dengan Mudah!
Baca Juga: Manfaat Atap Hijau dalam Merespons Iklim Tropis, Bikin Atap Lebih Awet
Dalam renovasi ini, posisi ruangan tak banyak berubah. Namun lebih banyak bermain proporsi dan mengoptimalkan bukaan.
Hal ini diwujudkan lewat pemasangan jendela pada nyaris semua bidang dinding terluar, juga pada bidang dinding interior yang menghadap innercourt.
Terdapat nyaris 30 buah jendela di rumah ini dan semuanya dapat dibuka untuk mengalirkan udara dan cahaya ke dalam rumah serta menghalau sumpek.
Selain itu, jendela juga berfungsi mendekatkan penghuni dengan lingkungan luar yang rindang.
Baca Juga: Coba Semprotkan Air Panas Selama 15 Menit, Ternyata Begini Cara Mencopot Wallpaper dengan Mudah!
Baca Juga: Pilih Jendela Nako, Swing, atau Jungkit, Mana Ideal untuk Sirkulasi?
Oleh karenanya, arsitek tidak mengusulkan penggunaan gorden karena dapat menghilangkan esensi yang ingin diciptakan.
Pada area yang membutuhkan privasi lebih seperti ruang tidur, arsitek menyamarkan kaca jendela dengan stiker sunblast dan meninggikan dinding pagar.
Kurangnya innercourt juga menjadi masalah di rumah ini sebelum renovasi, sehingga arsitek memutuskan untuk mengorbankan carport menjadi taman kering yang simpel dan mudah dibersihkan.
Tak cukup satu, sebuah taman kecil lainnya hadir di area belakang yang bersisian dengan kamar tidur utama dan kamar tidur anak.
Dengan adanya innercourt, setiap ruangan di rumah mendapatkan sirkulasi cahaya dan udara yang cukup.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)