IDEAOnline-Pernah merasakan kepanasan di dalam rumah, meski sudah membuka jendela? Rumah terasa lembap, tak ada angin yang mengalir masuk?
Penciptaan sirkulasi udara alami harus diupayakan ada di dalam rumah.
Terlebih untuk rumah tropis yang berada di daerah beriklim tropis seperti Indonesia ini.
Rumah-rumah di daerah tropis cenderung lembap.
Baca Juga: Jika Tak Punya Ventilasi, Begini Cara Bebaskan Dapur dari Bau
Karenanya, salah satu ciri rumah tropis—khususnya rumah tradisional—adalah memiliki bukaan yang banyak untuk menghasilkan kapasitas pertukaran udara yang cukup.
Pergantian udara segar adalah sesuatu yang mutlak dilakukan dalam sebuah rumah.
Hal ini berkaitan langsung dengan kesehatan penghuni rumah.
Secara kasar, setiap orang membutuhkan 20 - 50 m3 udara bersih setiap jamnya.
Dalam sebuah rumah, sirkulasi udara terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, sirkulasi udara yang berlangsung secara alami.
Baca Juga: Dandani Jendela Pakai Gorden atau Blind? Mana yang Lebih Tepat?
Kedua, sirkulasi udara yang terjadi karena bantuan alat mekanis, misalnya exhaust fan di kamar mandi dan cookerhood di dapur.
Membuat bukaan atau jendela adalah cara menciptakan sirkulasi udara alami.
Namun, ternyata, membuat dan meletakkan jendela atau bukaan, tak boleh asal, jika ingin optimal manfaatnya. Masih banyak yang salah melakukan ini.
LMF. Purwanto (staf pengajar Unika Soegijapranata, Semarang) dan Tri Harso Karyono (dosen Univ. Tarumanegara dan Pasca Sarjana Trisakti), menyampaikan beberapa hal tentang penciptaan sirkulasi udara alami.
Sirkulasi udara yang baik dapat diperoleh dengan membuat sirkulasi udara silang atau yang biasa dikenal ventilasi silang.
Caranya adalah dengan meletakkan lubang udara, baik berupa jendela maupun rooster pada dua bidang dinding yang saling berhadapan.
Sirkulasi udara silang ini sebaiknya mencakup dua jenis, yaitu sirkulasi udara silang secara mendatar (horizontal) dan secara tegak (vertikal).
Baca Juga: Cerobong Ventilasi Dinginkan Rumah yang Menghadap Barat, Ini Caranya!
Peletakan sirkulasi udara silang hendaknya direncanakan secara cermat, dengan memperhitungkan arah angin.
Sirkulasi silang bukan berarti hanya meletakkan bukaan pada sisi tembok yang berlawanan.
Bukaan yang benar-benar berseberangan malah akan membuat angin tidak berputar ke seluruh ruangan.
Yang benar, peletakaan bukaan harus bisa menciptakan perputaran angin di dalam ruangan (dengan catatan angin dalam keadaan tidak terlalu kencang).
Pada sirkulasi silang vertikal, posisi dan bentuk jendela/ventilasi pada dinding sangat berpengaruh pada debit sirkulasi udara.
Khususnya pada bukaan di mana aliran udara memasuki rumah.
Baca Juga: Cara Tepat Aplikasikan Ventilasi Cahaya untuk Optimalkan Cahaya Alami
Bukaan masuk ini akan menentukan jumlah dan pola aliran udara yang masuk ke dalam ruangan; apakah udara akan berputar dahulu di dalam ruangan, atau langsung keluar lagi melalui bukaan keluar.
Yang paling baik adalah udara yang berputar lebih dahulu sebelum keluar melalui bukaan yang lebih kecil, karena pergerakannya itu akan mengganti udara lama di dalam ruangan.
Selain itu, pembagian dan peletakan ruang di dalam bangunan juga sangat berpengaruh pada pola perputaran udara ini.
Letakkan ruangan yang berukuran lebih besar menghadap ke arah aliran angin dan ruangan yang berukuran lebih kecil di bagian belakangnya.
Cara ini akan membuat udara yang masuk mengalir ke tiap ruangan.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)