Jangan Abaikan Pesan Dokter, Kasur Kapuk Tak Baik untuk Anak!

Selasa, 08 Juni 2021 | 14:48
IKEA

Ilustrasi-Tempat tidur anak lengkap dengan kasur. Ukuran jangan terlalu kecil.

IDEAOnline-Seperti halnya memilih kasur untuk orang tua atau orang dewasa, penentuan kasur untuk anak pun tak boleh disepelekan.

Jangan karena merasa anak hanya akan sebentar melewati proses tidur di usianya yang segera beranjak dewasa, sehingga tak perlu terlalu memikirkan kenyamanan dan kesehatannya.

Baca Juga: Jangan Kaget Usai Letakkan Ampas Kopi pada Genangan Air, Siapa Sangka Ini yang Akan Terjadi pada Nyamuk di Rumah!

Baca Juga: Ini Bahayanya jika Pilih Kasur untuk Balita atas Pertimbangan Ekonomis

Justri tidur yang nyaman dan sehat untuk anak sangat diperlukan untuk pembentukan tubuhnya (tulang belakang, dll) dan juga menjaganya dari berbagai penyakit yang mengancam di usia dini.

Menurut dr. Andreas Prasadja, dokter spesialis gangguan tidur, kasur yang nyaman merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan tidur yang nyenyak bagi anak.

Dengan tidur yang nyenyak (berkualitas), anak tidak hanya terlihat segar saat bangun pagi, juga meningkatkan konsentrasi belajar.

Kasur yang baik buat anak, menurut dr. I. Gusti Ayu Nyoman Partiwi ( dr Tiwi) , dokter spesialis anak RS Bunda Jakarta, harus mampu menopang struktur tulang belakang tubuh.

Hindari memilih jenis kasur yang terlalu lunak/empuk, yang akan menyebabkan tubuh dapat tenggelam di dalamnya.

European Bedding

Kasur lateks elastis dan kenyal, tidak tenggelam jika diduduki, lebih cocok untuk anak.

Atau sebalik, tidak memilih jenis kasur yang terlalu keras, karena membuat bahu menjadi tertekan ke atas dan menyebabkan punggung dan bahu terasa salah bantal.

Baca Juga: Jadi Jawaban Semua Kerak yang ada di Perabotan Bahkan Bisa Hilangkan Bau Rokok, Ini Manfaat Baking Soda yang Jarang Diketahui, Ibu-ibu Harus Coba!

Baca Juga: Pastikan Jenis dan Keaslian Kasur Lateks sebelum Membeli, Ini Caranya!

Yang terbaik adalah jenis kasur dengan keempukan yang sedang saja.

“Bahannya bisa dari lateks atau pegas (spring),” tutur dr. Tiwi.

Kasur berbahan kapuk sebaiknya tidak dipilih karena agak keras dan kurang dapat menopang lekuk tubuh.

Kapuk juga bersifat alergenis karena debunya dapat merangsang alergi, baik pada anak sehat, terlebih anak yang menderita asma.

Tidak hanya kasur. Bahan untuk seprai dan bed cover juga sebaiknya tidak menggunakan bahan yang mengandung bulu atau serat.

nakita.grid.id

Selain kasur dan tempat tidur, seprai dan sarung bantal harus dari bahan yang tepat.

Bahan katun lebih baik, karena membuat anak bisa tidur dengan nyaman.

Baca Juga: Jangan Kaget Usai Letakkan Ampas Kopi pada Genangan Air, Siapa Sangka Ini yang Akan Terjadi pada Nyamuk di Rumah!

Baca Juga: Meski Butuh Kasur Ideal, Ternyata Bayi Tak Perlu Bantal, Ini Alasannya

Selain soal memilih kasur, soal tempat tidur pun mesti diperhatikan. Hindari tempat tidur berukuran mini.

Mungkin kamu akan tertarik membelikan tempat tidur berukuran semacam ini karena terlihat sangat manis ketika ditempatkan di kamar anak.

Jika anak masih berusia 5-6 tahun, mungkin tidak jadi masalah. Tapi bayangkan saat usianya 10 tahun ke atas. Dia pasti akan bertambah tinggi dan tempat tidurnya tidak muat lagi.

Karenanya belilah tempat tidur ukuran reguler agar bisa digunakan dengan nyaman dalam waktu lama.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti