IDEAOnline-Setiap orang pasti mendambakan rumah sehat tanpa ada bahaya polutan.
Namun sepandai apapun kamu memilih material ramah lingkungan, furnitur dan perangkat rumah yang aman dan sehat, serta melakukan kegiatan rumah tangga yang ideal, polutan tetap mengincar rumah dan kesehatan kamu dan keluarga.
Pernah mendengar istilah Sick Building Syndrome (SBS)? SBS terkait dengan miskinnya kualitas udara segar di dalam gedung perkantoran ataupun rumah tinggal.
Penyebabnya adalah pencemar-pencemar di dalam ruangan; biasanya yang terintegrasi dengan material-material interior atau benda-benda yang dibawa masuk ke dalam ruangan.
Tiga polutan utamanya adalah urea formaldehyde, trichloroethylene, dan benzene.
Untuk mengatasi hal ini, setiap ruangan harus terventilasi (natural) dengan baik agar kualitas udara terjaga tetap bersih.
Beberapa rumah dan kantor yang tidak memiliki sistem ventilasi memadai menggunakan air-purifier dan teknologi pembersih udara lainnya.
Saat ini pun sudah begitu banyak inovasi di produk penjernih udara ini yang menjanjikan keamanan penggunaan dan kepraktisan.
Baca Juga: Waspadai Lead dan Mercury di Dalam Cat, Apa Bahayanya Jika Terpapar?
Solusi lain, bisa dibilang lebih “green” adalah dengan meletakkan tanaman di dalam ruangan (indoor plant), khususnya tanaman antipolutan. Selain dapat menangkal polutan berbahaya, kegadiran tanaman juga menjadi penghias ruang dan memberi efek psikologis yang baik.
Beberapa ccontoh tanaman berikut dapat Idea Lovers pilih dengan kemampuannya menangkal tiap jenis polutan di dalam rumah.
1. Formaldehida
Polutan ini terdapat pada tripleks/kayu lapis (misal eternit), busa semprot dan isolasi (misalnya busa kursi), bahan perekat pelapis lantai, melamin, asap rokok, plastik belanja, kertas parafin, dan gas alam.
Efek yang ditimbulkan: iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, pusing, mual, tenggorokan serasa terbakar, muntah, dan sakit perut.
Tanaman penyerap polutannya adalah bunga krisan, tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata), palem bambu, lili paris, paku neprolepis, azalea, ficus, tanaman jagung, philodendron, golden pothos, spider plant.
2. Trikloroetilena (TEC)
Polutan ini terdapat pada: tinta, cat, pernis, lem.
Efek yang ditimbulkan: iritasi mata dan kulit, dapat menyebabkan pening dan rasa kantuk.
Tanaman penyerap polutan jenis ini adalah Gerbera daisy, bunga krisan, Peace lily, Dracaena warneckei, dan Dracaena marginata.
3. Benzena dan turunannya
Polutan ini terdapat pada: karpet, eternit, cat, serat sintetis, karet, plastik, tinta, minyak, deterjen, bensin, pembakaran tungku batu bara, asap rokok, dan asap dari proses pembakaran lainnya.
Efek yang ditimbulkan adalah kantuk, pusing, mempercepat denyut jantung, sakit kepala, gemetar, kebingungan, dan ketidaksadaran.
Tanaman penyerap polutan yang cocok diguanakan adalah English ivy, Dracaena marginata, Dracaena fragrans, Dracaena warneckei, bunga krisan, Gerbera daisy, Peace lily, hanjuang, aglaonema (sri rejeki), dantanaman lidah mertua.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Panduan Penting Memilih dan Meletakkan Tanaman Indoor
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)