IDEAonline -Angka penderita Covid-19 di Indonesia saat ini masih terus mengalami kenaikan.
Meski begitu, tren ini juga diikuti dengan tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 yang cukup baik.
Tapi tahu enggak sih IDEA lovers, usai sembuhdari Covid-19, ternyata badan belum tentulangsung kembali normal seperti sebelum terinfeksi.
Ada sebagian orang yang mengidapgejala LongCovid.
Baca Juga: Bau Tak Sedap Hilang dalam 1 Malam, Ternyata Semudah Itu Atasi Bau Kasur yang Menggangu!
Long covid-19 sendiri merupakan kondisi saat seseorang masih mengalami gejala covid-19 meskipun sudah dinyatakan sembuh.
Dan beberapa orang dewasa mengakui mengalamilong covid-19 ini meski sudah dinyatakan terbebas dari virus corona.
Bisa dialami oleh anak-anak
Dan rupanya long covid-19 ini juga bisa dialami oleh anak-anak.
Hal ini terbukti dalam penelitian di Italia saat kasus di sana sedang tinggi-tingginya.
Seorang dokter anakdr. Rouli Nababan, SpA dalam wawancaranya bersamaNakita.idmenjelaskan bagaimana long covid-19 pada anak di Indonesia.
dr. Rouli mulanya menjelaskan bahwa long covid-19 pada anak ini memang ada dan sudah ada penelitiannya pada rumah sakit di Italia saat kasus di sana sedang tinggi.
Kurang lebih sampai 120 hari
Baca Juga: Bau Tak Sedap Hilang dalam 1 Malam, Ternyata Semudah Itu Atasi Bau Kasur yang Menggangu!
"Ternyata 52,7% pasien anak yang terkena covid di sana mengalami gejala prestiten kurang lebih sampai 120 hari," jelas dokter anak yang berpraktik diOMNI Hospital Pulomas.
Dan gejala yang masih menetap pada pasien covid-19 pada anak yang alami long covid salah satunya batuk.
Gejala cepat lelah, nyeri otot, nyeri sendi, ataumasalah pernapasan seperti sesak juga sesekali bisa dirasakan.
"Di Swedia juga sama kadang sampai 6 bulan setelah infeksi masih ada keluhan," jelas dokter yang juga praktik diKiddieCare Centre Sunter.
Usia yang rentan
Dan rata-rata anak yang mengalami long covid ini terjadi di usia yang cukup besar yaitu 9-15 tahun.
Baca Juga: Bau Tak Sedap Hilang dalam 1 Malam, Ternyata Semudah Itu Atasi Bau Kasur yang Menggangu!
Ketika terjadi long covid-19 ini, dr. Rouli menyebutkan bahwa tidak dibutuhkan isolasi mandiri lagi karena sudah melewati 2 minggu.
"Sebenarnya setelah melewati 2 minggu itu diharapkan memang virusnya sudah mati," jelasnya.
dr. Rouli juga menyebutkan bahwa terkadang hasil PCR dari penyintas covid-19 meski sudah lewat dari 1 bulan masih terdeteksi positif.
"Jadi walaupun kadang-kadang setelah sebulan masih terdeteksi PCR-nya masih positif terus. Kadang yang ditangkep PCR itu bukan virus yang hidup tapi bangkai atau sisa sisa dari virus yang sudah mati,"
Tetap bisaberaktivitas seperti biasa
"Jadi artinya dia sudah tidak ada penyakitnya, sudah sembuh. Jadi tidak ada virus lagi enggak apa-apa beraktivitas enggakmasalah," jelas dr. Rouli.
Lalu bagaimana dengan kasus long covid-19 pada anak di Indonesia?
Ternyata untuk kasus long covid pada anak di Indonesia belum ada datanya.
"Memang masih fenomena yang masih dipelajari dan memang dipertimbangkan juga untuk dilakukan penelitian sambil berjalan sambil dilihat ternyata anak-anak yang terkena covid bagaimana kelanjutannya. Memang belum ada datanya di Indonesia," jelas dr. Rouli.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)