IDEAonline - Tidak hanya namanya yang menarik, buah naga memiliki penampilan yang tidak mengecewakan pula.
Buah ini memiliki tubuh berwarna merah menyala, berbentuk telur dan tampak seperti sisik reptil berujung kuning-hijau.
Buahnya mungkin terlihat eksotis, tetapi rupanya, IDEA Lovers dapat dengan mudah menanam buah naga di rumah.
Meskipun IDEA Lovers mungkin tidak pernah membayangkan kalau kaktus bisa dimakan, buah naga, juga dikenal sebagai pitaya, memang berasal dari kaktus.
Saat buah dipotong terbuka, dagingnya terlihat putih bersih dan dibumbui dengan biji hitam kecil yang dapat dimakan di seluruh bagiannya, begitu sangat kontras dengan bagian luarnya.
Dagingnya agak manis, ada yang bilang sebanding dengan melon.
Sebagai sumber kalsium, serat dan vitamin C, buah naga dibudidayakan secara luas di sebagian besar daerah tropis, khususnya di Asia.
Kaktus seperti pohon anggur ini suka memanjat, dan dianggap semi-epifit, jadi kita perlu menyediakan beberapa sarana pendukung saat menanamnya.
Ia bisa tumbuh pada penyangga kayu berbentuk T setinggi kira-kira enam kaki.
Baca Juga: Baru Mendapat Warisan Tanah? Begini Cara Mengurus Balik Nama Sertifikat dan Biayanya
Baca Juga: Pilah-pilih Material Pagar, Ini 6 Alternatif dan Karakternya
Pertumbuhan dari biji tentu saja merupakan pilihan, tetapi kita harus menunggu beberapa tahun agar pohon berbuah.
Menanamnya dari stek batang adalah strategi yang lebih baik.
Saat kita mendapatkan potongan buah naga yang segar, yang terbaik adalah menempatkannya di tempat teduh selama seminggu agar ujung potongan mengering dan "sembuh" untuk menghindari infeksi jamur sebelum meletakkannya di tanah.
Setelah itu, campuran pot yang baik dengan buah yang dikeringkan dengan baik akan berfungsi untuk mendorong akar tumbuh.
Ketika pertumbuhan baru muncul, akan aman untuk menanamnya di tanah di lokasi yang cerah.
Baca Juga: Sesuaikan Struktur Tangga dengan Luas dan Desain Rumah agar Aman dan Estetis, Ini 5 Pilihannya!
Stek dapat memakan waktu empat bulan atau lebih untuk mengembangkan sistem akar yang sangat kuat.
Saat batang tumbuh, pastikan IDEA Lovers mengarahkannya ke penyangga atau teralis yang diinginkan.
Hilangkan pertumbuhan lateral sampai batang mencapai setidaknya beberapa kaki di atas penyangganya.
Kemudian ujung batang dapat dipangkas untuk menghasilkan banyak percabangan, dan akhirnya berbuah.
Kaktus ini memiliki batang yang cukup tebal dan berat, jadi penyangganya harus dapat menahan beban yang cukup berat.
Gunakan benang atau pita kain untuk membantu menempelkannya ke penyangga, hindari material yang dapat memotong batang yang berat.
Akhirnya batang akan menumbuhkan akar udara untuk mencengkeram penyangga.
Baca Juga: Mengapa Personal Branding Penting di Era Modern Ini? Cari Tahu di Workshop Satu Ini!
Baca Juga: Baru Mendapat Warisan Tanah? Begini Cara Mengurus Balik Nama Sertifikat dan Biayanya
Menjaga tanah agar tetap terdrainase dengan baik dapat menjadi tantangan selama musim hujan, tetapi salah satu cara untuk membantu memaksimalkan drainase adalah dengan menanam buah naga di gundukan yang ditinggikan.
Gali lubang dan campur tanah asli apa pun yang digali bersama dengan pupuk kandang dan kompos untuk membentuk gundukan setinggi setidaknya satu kaki.
Tambahkan lapisan mulsa, yang akan menambah nutrisi tanah dan mikroorganismenya saat terurai, tetapi jauhkan mulsa dari pangkal tanaman untuk menghindari masuknya jamur dan pembusukan.
Buah naga raksasa Vietnam dapat melakukan penyerbukan sendiri, artinya dapat menghasilkan buah sendiri tanpa bantuan kita.
Namun, varietas lain mungkin memerlukan penyerbukan silang dengan tanaman lain.
Itu bukan hal yang buruk, tetapi kita harus memastikan tanaman lain dari varietas yang sama berada di dekatnya, dan menyediakan penyerbuk alami, seperti ngengat.
Bunga buah naga juga dapat dimakan saat masih dalam tahap kuncup sebagai sayuran yang dimasak.
Buah baru akan matang empat sampai lima minggu setelah berbunga.
Kita bisa memanen buahnya saat warnanya merah menyala dan intens.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)