Hati-Hati, Terlalu Banyak Rebahan selama Pandemi Bisa Berisiko Diabetes

Minggu, 19 September 2021 | 11:00
Fotolia/runzelkorn

Rebahan tingkatkan risiko diabetes

IDEAOnline- Selama pandemi, kita seakan "dipaksa" untuk menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah.

Tidak dapat dimungkiri, area gerak kita saat di rumah pun menjadi dibatasi.

Terlebih lagi, rebahan menjadi salah satu aktivitas favorit kita saat di rumah.

Namun, rupanya tidak banyak bergerak di rumah dapat berakibat buruk pada kesehatan.

Dampakpandemi Covid-19ternyata berisiko pada kontrol glikemik yang sangat buruk bagi orang-orang, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki riwayat apa pun.

Dari kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan makan yang tidak sehat dan fokus yang tidak merata hingga pemeriksaan dan tindakan pencegahan, semua faktor ini telah bertindak sebagai risiko besar untuk peningkatan gula darah, yang, pada gilirannya, telah mendorong banyak orang menjadi pradiabetes atau membuat mereka diabetes

Baca Juga: Sudah Tak Tinggal Bersama Sang Anak, Siapa Sangka Mama Amy Sempat Miliki Ruang Rahasia di Rumah Andara, Kira-kira Gunanya Apa?

Baca Juga: Jangan Tidur Tengkurap Lagi, Dampaknya Buruk bagi Kesehatan!

Dikutip dari JAMA Network, persatuan dokter penyakit endokrin di Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa risiko diabetes yang akibatpandemi Covid-19lebih besar bagi mereka yang sudah berisiko seperti riwayat gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kelebihan berat badan, BMI tinggi, menderita PCOS dan karenanya, harus tetap memeriksakan diri.

Dokter Mirsha Chandalia, salah satu anggota perkumpulan dokter tersebut mengatakan, yang menjadi masalah adalah banyak orang yang tidak sadar risiko ini dan bahwa dirinya malah sudah terkena diabetes.

Oleh karena itu, di masapandemi Covid-19setiap keluarga hendaknya berinvestasi adalah pada glukometer, yaitu alat pengukur gula darah, terutama bila penghuni rumah sudah berusia 30 tahun ke atas.

Baca Juga: Ngapain Beli Baru! Coba Bersihkan Gorden dengan Campuran Penyedap Rasa dan Deterjen, Ibu-ibu Pasti Girang dengan Hasilnya

Baca Juga: Bahaya Pendingin Ruangan Enggak Main-main, Pria Ini Akui Tak Bisa Berjalan Usai 1 Minggu Menggunakan AC, Kok Bisa?

Dr Chandalia menegaskan bahwa pemantauan pembacaan glukosa adalah cara untuk mengendalikan gangguan tersebut. “Untuk orang yang menderita obesitas, memiliki PCOS, riwayat keluarga kami sarankan untuk memulai pemeriksaan lebih awal dari usia yang disarankan”, tambahnya.

Apa saja tanda dan gejala peringatan yang harus diwaspadai? Tingkat puasa di atas 250-300 mgDL harus menjadi perhatian dan menuntut perhatian.

Juga bila muncul tanda-tanda seperti haus berlebihan, sering lapar, sering buang air kecil, mudah lelah, dan penurunan berat badan tanpa usaha diet.

Dokter juga mengingatkan pasien untuk tidak menganggap enteng diabetes, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala.

Selain menekankan perlunya pemeriksaan preventif, dokter juga mengingatkan pentingnya menjaga berat badan yang sehat, memperhatikan indeks massa tubuh, pemeriksaan tepat waktu kesehatan, gaya hidup sehat dan diet untuk mengurangi faktor risiko dan mengelola kondisi tersebut, terutama di masapandemi Covid-19dimana orang cenderung berdiam di rumah.

Artikel ini telah tayang di health.grid.id dengan judul "Malas Gerak Selama Pandemi Covid-19 Berisiko Munculkan Diabetes".

Baca Juga: Bahaya Pendingin Ruangan Enggak Main-main, Pria Ini Akui Tak Bisa Berjalan Usai 1 Minggu Menggunakan AC, Kok Bisa?

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : health.grid.id

Baca Lainnya