Mulai Sekarang, Perhatikan Temperatur Warna Cahaya Lampu di Rumah! Berikut Alasannya

Senin, 27 September 2021 | 18:35
Mansion Global

Temperatur warna pencahayaan dapat memengaruhi suasana hati

IDEAonline - Di era modern ini, kebanyakan dari kita menghabiskan sebagian besar hari di kamar tertutup, dengan sejumlah lampu buatan dan alami.

Untuk itu, pencahayaan menjadi salah satu elemen interior yang perlu kita perhatikan.

Nyatanya, pencahayaan juga memiliki pengaruh secara langsung terhadap keseharian kita.

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah cahaya yang cukup meningkatkan suasana hati dan tingkat energi, sementara pencahayaan yang buruk berkontribusi pada depresi dan kekurangan lain dalam tubuh.

Jumlah dan jenis pencahayaan secara langsung mempengaruhi konsentrasi, nafsu makan, suasana hati, dan banyak aspek kehidupan sehari-hari lainnya.

Baca Juga: Masih Menjadi Misteri, Siapa Sangka Piramida Agung Giza Simpan Ruang Tersembunyi, Fungsinya untuk Apa Ya?

Para peneliti merekomendasikan untuk meniru siklus siang hari alami dengan lampu buatan.

Lampu yang lebih terang dan kuat disarankan untuk pagi dan siang hari, sedangkan lampu yang lebih redup disarankan untuk malam hari.

Konfigurasi yang berlawanan dapat menyebabkan ritme sirkadian yang membingungkan, mengubah jadwal tidur kita, atau menyebabkan penurunan energi sepanjang hari.

Suhu warna cahaya juga sangat mempengaruhi tubuh manusia.

Biasanya digambarkan dalam Kelvin (K), semakin tinggi suhu warna, semakin terang dan dingin cahayanya.

Dalam hal ini, 'hangat' dan 'dingin' tidak mengacu pada panas fisik lampu, tetapi pada nada atau warna cahaya.

Baca Juga: Berasa Bak di Kamar Hotel dengan Mudah, Tinggal Ubah Warna Bantal yang Kuning, Begini Caranya!

Bond Collective

Pencahayaan biru cocok digunakan di ruang kerja

Lampu yang hangat membuat lingkungan terasa lebih ramah dan santai, sedangkan lampu yang lebih dingin membuat lingkungan lebih merangsang - membuat kita merasa lebih waspada, lebih fokus, dan dapat meningkatkan tingkat produktivitas.

Kemudiandiyakini bahwa cahaya biru mengurangi kadar hormon melatonin yang berhubungan dengan tidur, membuat kita merasa lebih terjaga.

Komputer dan layar ponsel memancarkan banyak cahaya biru, sehingga membuka ponsel sebelum tidur dapat membuat tidur kita menjadi kurang nyenyak.

Namun ketika digunakan secara cerdas, cahaya biru bisa ideal untuk ruang-ruang di mana pikiran perlu bekerja dengan kecepatan penuh, seperti ruang pertemuan, dapur industri, dan bahkan pabrik, di mana konsentrasi tinggi diharapkan.

Baca Juga: Jendela yang Tidak Terawat Bisa Jadi Alasan Kebocoran Saat Hujan, Periksa Kondisi Jendela di Rumah secara Rutin!

Yu Cheng

Pencahayaan kuning memberi kesan santai

Nada warna kuning (di bagian bawah skala warna) sesuai dengan senja dan fajar, saat-saat tubuh umumnya lebih santai.

Ini sangat masuk akal jika kita berpikir bahwa hingga saat ini, manusia tidak terpapar cahaya intensitas tinggi di malam hari, tetapi hanya cahaya bulan dan api.

Pencahayaan yang lemah, tidak langsung, dan hangat cenderung membuat lingkungan lebih tenang dan orang lebih santai.

Meskipun ini mungkin bukan pilihan yang baik untuk lingkungan kerja yang membutuhkan efisiensi dan produktivitas, ini mungkin bermanfaat untuk restoran, tempat istirahat, atau kamar tidur.

Baca Juga: Ibu-ibu Cuma Butuh 3 Barang Ini untuk Bersihkan Debu, Siapa Sangka Lenyap Dalam Waktu Singkat!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : archdaily.com

Baca Lainnya