3 Studi tentang Efek Buruk Menonton TV secara Berlebihan dan 11 Risiko Penyakit yang Ditimbulkan

Jumat, 01 Oktober 2021 | 12:30
tribunnews.com

Menonton televisi secara berlebihan picu banyak penyakit.

IDEAOnline-Menonton televisi adalah salah satu hiburan paling mudah yang bisa dilakukan di rumah.

Tetapi, bila dilakukan terus-menerus untuk waktu yang lama, aktivitas ini bisa saja membahayakan IDEA Lovers dan keluarga.

Hasil 3 penelitian berikut ini akan menunjukkan alasannya.

1. Penelitian di Universitas Bristol

Hasil penelitian menunjukan anak-anak berusia 10-11 tahun yang gemar menonton televisi, memiliki masalah psikologi yang lebih tinggi dari anak yang jarang menonton.

2. Penelitian di Inggris

Melansir anak-anak yang menonton televisi selama 2 jam atau lebih, 2 kali berisiko menderita penyakit asma.

Baca Juga: Cara Aman Menonton TV agar Tak Memicu Penyakit dan Tips Penempatannya

3. Harvard School of Public Health

Hasil penelitian menunjukkan pria yang gemar menonton televisi memiliki jumlah sperma 44% lebih rendah daripada pria yang tidak menonton televisi.

Setelah ditelusuri, akibat dari menonton televisi secara berlebihan tidak hanya menyasar panca indera.

Contohnya, peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18% dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9%.

Menatap layar televisi adalah salah satu gaya hidup yang kurang aktif.

Kurangnya otot yang bergerak saat menonton terlalu lama, ditambah berada di depan layar televisi dengan jarak yang tidak tepat, memberikan efek negatif bagi tubuh.

Kegiatan menonton TV dilakukan oleh semua kalangan umur.

Penelitian terbaru menunjukkan anak-anak berusia 2-10 tahun yang menghabiskan banyak waktudi depan televisi maupun layar komputer, 30% lebih sering mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan yang tidak.

Baca Juga: Menemani Keluarga di Tengah Pandemi dan PPKM, TV 8K yang Smart Ini Hadirkan Berbagai Keseruan, Bisa Apa Saja?

telegraph

Ilustrasi meletakkan televisi di kamar anak.

Kurangnya aktivitas fisik bahkan kian meningkatkan risikonya hingga 50%.

Rata-rata remaja beraktivitas fisik 20-30 menit, padahal idealnya adalah lama aktivitas 60 menit per hari.

Aktivitas fisik itu adalah intensitas gerakan seseorang per hari.

Dengan berkurangnya aktivitas fisik, kalori yang dikeluarkan berkurang sehingga asupan kalori tak imbang.

Mengerjakan sesuatu yang menyenangkan di rumah atau di luar rumah, seperti berolahraga di pagi hari, adalah salah satu cara menyeimbangkannya.

Baca Juga: Jangan Mematikan Lampu Saat Menonton Televisi, Ini Alasannya!

Berenang juga ampuh membuat perasaan lebih terhibur daripada menatap televisi seharian.

Penelitian di Amerika menemukan bahwa 11 risiko ini dapat timbul karena menonton televisi secara berlebihan.

  1. Sakit mata
  2. Risiko sakit jantung
  3. Gangguan tidur
  4. Diabetes
  5. Kurang sosialisasi
  6. Perilaku agresif
  7. Peningkatan risiko asma
  8. Obesitas
  9. Makan serampangan
  10. Efek negative pada mental
  11. Attention Deficit Disorder (ADD)
Baca Juga: Baik Tidak Ada Televisi di Kamar Anak? Yuk Pelajari Psikologinya!

#BerbagiIDEA #BerbagiCerita #GridNetwork

Tag

Editor : Johanna Erly Widyartanti