Pahami 6 Faktor Penentu Kekuatan Bambu Ini jika Ingin Bangunan Bambumu Awet

Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:00
dok. livingasean.com

Ilustrasi rumah bambu.

IDEAOnline-Jenis dan ukuran material bambu yang digunakan untuk bangunan harus sesuai dengan desain yang direncanakan.

Dikenal sebagai material almi, bambu cukup mudah ditemukan karena tanaman bambu mudah tumbuh.

Seiring perkembangan zaman, material bambu juga terus berfotosintesa menjadi material yang serbaguna, baik untuk struktur bangunan modern, dekorasi, ataupun material finishing.

Namun, jangan coba-c0ba asal pakai menggunakan material ini, apalagi jika IDEA Lovers ingin menggunakannya sebagai struktur bangunan.

Baca Juga: Jangan Salah, Bambu Tak Hanya untuk Bangunan Tradisional, Lihat Pesona Rumah Modern yang Tampil Bak Lentera Bambu Ini

IDEA Lovers perlu cermat memilih bambu jika tak ingin bangunan tak cepat rusak dan berumur panjang. “

Effan Adhiwira arsitek EABD studio mengatakan, “Jenis bambu yang digunakan sangat bergantung dari bambu yang tersedia, sifat desain konstruksi dan perhitungan beban yang akan diterima bagian bangunan.”

Baca Juga: Pesona Dekorasi Berbahan Bambu, Tampilan Alami, Awet, Lebih Ekonomis

Berikut 6 hal yang harus IDEA Lovers perhatikan untuk memilih bambu sebagai material bangunan.

  1. Sudah matang.
Pilih bambu yang sudah matang ketika dipanen.

Usianya antara 4-5 tahun. Pada usia ini bambu sudah memiliki kepadatan daging yang baik.

2. Waktu pemanenan.

Tanyakan juga waktu panennya. Menurut Jatnika, Ketua Yayasan Bambu Indonesia, sebaiknya bambu ditebang pada musim yang tepat.

Yaitu saat siang hari di musim kering dan bukan saat bulan purnama.

Saat itu kadar air dan glukosa paling sedikit. Sebaiknya juga jangan menebang bambu saat bambu bertunas.

Umumnya kualitas bambu saat itu kurang baik.

Baca Juga: Wow! Rotan Sintetis Makin Digemari, Tak Kalah dengan yang Asli

3. Proses pengawetan yang benar.

dok. damstedflowers
dok. damstedflowers

Tanaman Bambu

Beli bambu yang sudah diawetkan karena umumnya bangunan digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Pengawetan dimaksudkan untuk menghilangkan zat glukosa yang disukai rayap.

Tanyakan cara pengawetan yang dilakukan oleh penjual.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan tetapi penggunaan obat serangga dalam dosis tinggi tidak dianjurkan karena bisa berbahaya untuk manusia.

Pengawet yang paling umum dan banyak direkomendasikan untuk bambu adalah campuran garam boraks dan kapur.

Baca Juga: Meja Makan Oval jadi Salah Satu Penerapan Feng Shui yang Baik di Ruang Makan, Cek 5 Lainnya!

4. Penyimpanan yang benar.

Pilih penjual yang memiliki tempat penyimpanan bambu yang baik. Bukan yang sekadar menggelar bambu tanpa pengawetan.

Ini membuat bambu mudah terpapar sinar matahari dan hujan. Ini tentu akan mengurangi kualitas bambu.

Anda bisa mencari info melalui situs atau tanyakan pada kontraktor suplier bambu yang berkualitas.

Baca Juga: Dukung Gerakan Hijau, Ini 10 Cara Ciptakan Interior Organik Ramah Lingkungan

5. Garansi

constructionplusasia.com

Ilustrasi penggunaan bambu pada Bamboo Viel House karya Wallflower Architecture + Design

Tanyakan garansi keawetan bambu yang diberikan penjual.

Penjual bambu yang berkualitas umumnya berani memberikan garansi karena telah melakukan proses pengawetan dengan benar.

Harga bambu yang sudah diawetkan umumnya lebih mahal daripada bambu yang belum diawetkan.

6. Jenis disesuaikan desain.

Pastikan desain rumah yang akan menggunakan bambu sudah dikonsultasikan dengan arsitek atau kontraktor yang berpengalaman menggunakan material bambu.

Ini karena akan memengaruhi jenis dan ukuran bambu yang harus kamubeli.

Baca Juga: Bikin Rumah Tropis jadi Sehat dengan Sirkulasi Silang, Begini Caranya!

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti