Pandemi Tak Kunjung Usai, Virus Covid-19 Kian Bermutasi Hasilkan Varian Baru, Perlukah Formula Vaksin Diperbarui secara Berkala?

Senin, 01 November 2021 | 18:00
CDC

Ilustrasi virus Covid-19

IDEAonline - Pandemi telah berlangsung lama, bahkan hampir 2 tahun lamanya.

Selama masa pandemi ini pun, virus Covid-19 telah banyak bermutasi, melahirkan varian-varian baru yang secara terus menerus meresahkan masyarakat.

Setelah varian Delta, lalu varian Mu, dan setelah itu entah apa lagi.

Munculnya virus-virus corona di banyak negara memunculkan kekhawatiran varian lain yang mungkin muncul.

Pertanyaannya, apakah varian baru virus corona akan terus bermunculan? Akankah ia berhenti bermutasi?

Sayangnya, jawabannya adalah, selama virus penyebab pandemi itu terus menjangkiti manusia, varian baru bisa jadi terus bermunculan.

Namun, itu tidak berarti varian baru akan terus muncul secara teratur, atau mereka akan lebih berbahaya.

Baca Juga: Menghadapi Prediksi Munculnya Gelombang Baru Covid-19, Apakah Vaksin Booster Benar-Benar Dibutuhkan?

Dengan lebih dari separuh dunia masih belum divaksinasi, virus kemungkinan akan terus menemukan orang untuk menginfeksi dan mereplikasi di dalamnya selama beberapa bulan atau tahun yang akan datang.

Setiap kali virus membuat salinan dirinya sendiri, mutasi kecil bisa terjadi. Perubahan itu bisa membantu virus bertahan hidup, menjadi varian baru.

Akan tetapi, itu tidak berarti virus akan terus berkembang dengan cara yang sama sejak muncul pada akhir 2019.

Ketika virus menginfeksi spesies baru, ia perlu beradaptasi dengan inang baru untuk menyebar lebih luas, kata Andrew Read, pakar virus di Pennsylvania State University, Amerika Serikat.

Baca Juga: Undang Keberuntungan dengan Memiliki Akuarium Ikan sesuai Feng Shui

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejauh ini varian Delta diketahui dua kali lebih menular dari versi virus sebelumnya.

Meskipun masih bisa bermutasi menjadi lebih menular, virus mungkin tidak akan melipatgandakan tingkat penularannya lagi, kata Dr. Adam Lauring, pakar virus dan penyakit menular di University of Michigan di Amerika Serikat.

“Kami telah melihat tahap evolusi cepat untuk virus. Ada kemungkinan virus itu bisa menjadi lebih mematikan, tetapi tidak ada alasan evolusioner untuk itu terjadi. Orang yang sangat sakit juga cenderung tidak bersosialisasi dan menyebarkan virus ke orang lain," kata Luring.

Para ahli sedang mengamati untuk melihat apakah varian yang muncul bisa lebih baik dalam menghindari perlindungan yang dikembangkan orang dari vaksinasi dan infeksi.

Makin banyak orang yang disuntik, virus tersebut harus dapat menyebar melalui orang yang memiliki kekebalan tertentu agar dapat bertahan hidup, kata Dr. Joshua Schiffer, pakar virus di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson.

“Virus dapat mengalami mutasi yang membuat respons imun menjadi kurang efektif,” katanya.

Jika itu terjadi, para ilmuwan dapat merekomendasikan agar formula vaksin diperbarui secara berkala, seperti halnya suntikan flu tahunan.

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul “Dunia Mengkhawatirkan Varian Virus Corona Baru Akan Terus Bermunculan”.

Baca Juga: Teduh Mengusung Lokalitas, Ini Desain Stadion Al Thumma di Qatar Tempat Penyelenggaraan Piala Dunia 2022

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Sumber : health.grid.id