Berikut Lima Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Bisa Terjadi meski Kemungkinannya Kecil

Selasa, 16 November 2021 | 15:00
Merdeka

Ilustrasi vaksinasi Covid-19

IDEAonline - Saat ini, pemerintah sedang mengusahakan agar semua masyarakat bisa mendapat akses untuk vaksinasi Covid-19.

Namun, pasti ada beberapa IDEA Lovers yang masih belum vaksin, mungkin karena takut akan efek samping yang bisa terjadi seusai vaksinasi.

Memang pakar organasi kesehatan dunia telah sepakat bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini dugunakan oleh banyak negara aman dan layak digunakan.

Akan tetapi, hal itu bukan berarti tidak ada efek samping yang bisa saja terjadi.

Untuk diketahui, belum lama ini Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut vaksin Covid-19 mempunyai efek samping yang bisa saja timbul pada orang tertentu yang menerima vaksin Covid-19.

Artinya efek samping ini tidak timbul pada semua orang.

Baca Juga: Kenali Ciri Khas Bauhaus, Gaya Desain yang Bermodalkan Bentuk Geometris dan Warna Primer

“Beberapa orang tidak memiliki efek samping. Banyak orang telah melaporkan efek samping yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi efek samping akan hilang dalam beberapa hari,” demikian pernyataan CDC dikutip laman resminya, dilansir dari laman Covid19.go.id (8/11/2021).

Walau demikian CDC tetap merekomendasikan semua kalangan berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin, guna membantu melindungi diri dari Covid-19 dan komplikasi.

Efek samping yang mungkin terjadi telah dilaporkan ke bagian eksternal Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Vaksin (Vaccine Adverse Event Reporting System/VAERS).

“Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan. Efek samping yang serius setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi tetapi dapat terjadi,” ungkap CDC.

Oleh karenanya, untuk kesadaran publik dan demi kepentingan transparansi, CDC memberikan informasi terbaru tentang kejadian buruk yang mungkin terjadi setelah vaksin Covid-19, seperti berikut ini.

  1. Miokarditis dan Perikarditis
Miokarditis atau peradangan dinding otot jantung dan perikarditis atau peradangan dari perikardium setelah vaksinasi Covid-19. Kasus ini jarang terjadi.

Hingga 13 Oktober 2021, VAERS telah menerima 1.638 laporan miokarditis dan perikarditis di antara orang berusia 30 tahun ke bawah yang menerima vaksin Covid-19.

Sebagian besar kasus telah dilaporkan setelah vaksinasi mRNA Covid-19 (Pfizer-BioNTech atau Moderna), terutama pada remaja pria dan dewasa muda.

Melalui tindak lanjut, termasuk tinjauan rekam medis, CDC dan FDA telah mengonfirmasi 945 laporan tentang miokarditis atau pericarditis dan kini sedang menyelidiki laporan ini untuk menilai apakah ada hubungan dengan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Jangan Asal Mendekorasi Ruangan, Pastikan Interior Memiliki Titik Fokus yang Menarik!

  1. Guillain-Barre Syndrome (GBS)
CDC dan FDA sedang memantau laporan Guillain-Barre Syndrome (GBS) pada orang yang telah menerima Vaksin J&J/Janssen Covid-19.

GBS adalah kelainan langka di mana sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel saraf, menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan.

Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari GBS, tetapi beberapa mengalami kerusakan saraf permanen.

Setelah lebih dari 15,2 juta dosis Vaksin J&J/Janssen Covid-19 diberikan, ada sekitar 233 laporan awal GBS yang diidentifikasi di VAERS per 13 Oktober 2021.

Kasus-kasus ini sebagian besar telah dilaporkan sekitar 2 minggu setelah vaksinasi dan sebagian besar pada pria, berusia 50 tahun ke atas.

CDC akan terus memantau dan mengevaluasi laporan GBS yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19 dan akan mengupdate informasi terbaru.

  1. Anafilaksis
Anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.

Beberapa gejala diantaranya ruam gatal, pembengkakan tenggorokan, dispnea, muntah, kepala terasa ringan, dan tekanan darah rendah.

Anafilaksis setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi.

Namun ada kasus yang terjadi di Amerika Serikat pada sekitar 2-5 orang per satu juta yang divaksinasi.

Reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis, dapat terjadi setelah vaksinasi apa pun.

Jika ini terjadi, penyedia vaksinasi dapat secara efektif dan segera mengobati reaksi tersebut.

Baca Juga: Tidak Semua Rumah Butuh AC kecuali Ada pada Kondisi Ini, Jangan Sampai Mubazir!

  1. Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia (TTS)
Trombosis dengan TTS setelah vaksinasi Johnson & Johnson Janssen (J&J/Janssen) Covid-19 jarang terjadi.

Per 13 Oktober 2021, lebih dari 15,2 juta dosis Vaksin J&J/Janssen Covid-19 telah diberikan di Amerika Serikat.

CDC dan FDA mengidentifikasi 47 laporan yang dikonfirmasi tentang orang-orang yang mendapatkan Vaksin J&J/Janssen Covid-19 dan kemudian mengembangkan TTS.

Wanita berusia 50 tahun ke bawah harus waspada terhadap risiko ini meski jarang ditemukan.

Hingga saat ini, dua kasus TTS yang dikonfirmasi setelah vaksinasi mRNA Covid-19 (Moderna) telah dilaporkan ke VAERS setelah lebih dari 388 juta dosis vaksin mRNA Covid-19 diberikan di Amerika Serikat.

Berdasarkan data yang tersedia, tidak ada peningkatan risiko TTS setelah vaksinasi mRNA Covid-19.

  1. Kematian
Laporan kematian setelah vaksinasi Covid-19 jarang terjadi.

Lebih dari 408 juta dosis vaksin Covid-19 diberikan di Amerika Serikat dari 14 Desember 2020 hingga 18 Oktober 2021.

Selama waktu tersebut, VAERS menerima 8.878 laporan kematian (0,0022%) di antara orang-orang yang menerima Covid-19 vaksin.

FDA mewajibkan penyedia layanan kesehatan untuk melaporkan kematian apa pun setelah vaksinasi Covid-19 kepada VAERS, meskipun tidak jelas apakah vaksin itu penyebabnya.

Laporan efek samping kepada VAERS setelah vaksinasi, termasuk kematian, tidak selalu berarti bahwa vaksin menyebabkan masalah kesehatan.

“Tinjauan informasi klinis yang tersedia, termasuk bukti kematian, autopsi, dan catatan medis, belum menetapkan hubungan sebab akibat dengan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Rumah Perlu Cahaya Alami yang Berkualitas, Jangan Asal Memasukkan, Pertimbangkan 6 Aspek Ini!

Namun, laporan terbaru menunjukkan hubungan kausal yang masuk akal antara Vaksin J&J/Janssen Covid-19 dan TTS, efek samping yang jarang dan serius seperti pembekuan darah dengan trombosit rendah yang telah menyebabkan kematian,” demikian dilansir CDC.

Di Indonesia, hingga saat ini tidak ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19.

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari menegaskan sampai saat ini tidak ada yang meninggal karena vaksinasi Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul “Laporan Terbaru CDC, Ada 5 Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi Setelah Vaksin Covid-19”.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Sumber : Health.grid.id