Bikin Drainase Permukiman Berwawasan Lingkungan, Yuk Dimulai dari Rumah Sendiri!

Rabu, 15 Desember 2021 | 21:11

Ilustrasi sistem drainase pembuangan air siraman tanaman maupun hujan di rumah.

IDEAOnline-Alam memiliki segenap sumber daya yang melimpah untuk diberdayakan manusia. Namun, manusia sering lupa melestarikannya.

Padahal, langkah untuk membantu pelestarian tersebut dapat dilakukan mulai dari rumah sendiri atau permukiman.

Banjir dan genangan air kini semakin banyak ditemui di beberapa kota besar.

Jika hujan sudah turun cukup deras, dapat dipastikan di beberapa ruas jalan akan terdapat genangan air; ada yang dangkal, ada juga yang dalam.

Baca Juga: Sumur Resapan Modern, Cara Praktis Menabung Air Hujan di Area Rumah

Belum lagi banjir yang terjadi akibat luapan air dari sungai atau saluran bawah tanah.

Untuk mengatasinya, perlu jalan keluar berupa drainase yang benar-benar efektif.

Membuat drainase untuk mengatasi air di permukaan tanah dapat dilakukan, terutama di kawasan permukiman.

Wawasan lingkungan perlu menjadi bagian dari perencanaan drainase pada permukiman, agar terjadi harmoni antara alam dengan manusia.

Dengan demikian, aliran air tetap lancar dan memiliki manfaat bagi banyak orang.

Sarbidi, Peneliti Madya Bidang Teknik dan Manajemen Lingkungan, Puslitbang Permukiman, Kementerian PUPR Bandung, mengatakan, ada 3 langkah untuk melengkapi drainase permukiman berwawasan lingkungan.

  • Sumur Resapan Air Hujan
Langkah pertama yang menjadi bagian dart pembuatan sistem drainase adalah pembuatan sumur resapan air hujan (SRAH).

Sesuai namanya, fungsi utamanya yakni untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah.

Baca Juga: Cegah Banjir, Ternyata Bikin Sumur Resapan Harus Penuhi Syarat Ini

Dengan membuat sumur khusus, air yang diresapkan pun hanya air hujan, dan tidak bisa air jenis lainnya seperti air limbah yang sudah tercemar kotoran atau imbah hasil proses kegiatan rumah tangga.

Sumur yang dapat digunakan di rumah bisa berbentuk persegi atau lingkaran.

Bahan yang biasa digunakan adalah beton bertulang pracetak sebagai dinding atas dan bawah, dengan diameter sumur rn 80 cm.

Sumur perlu ditutup dan ditempatkan minimal 20 cm di bawah permukaan tanah, jika akan ditanami tumbuhan di atas tutupnya.

rbu

Ilustrasi pemasangan sumur resapan modern.

Tak lupa pasangkan pipa sebagai saluran air hujan.

Idealnya, sumur resapan air hujan tersedia di setiap rumah.

Dengan begitu, setiap rumah mendukung upaya untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah.

Namun, sebelum membuatnya kamu perlu mengetahui bahwa SRAH memiliki beberapa ketentuan teknis.

Jarak minimal dari sumber air adalah 3 m, dari fondasi bangunan 1 m, serta dari septictank 5 m.

Jarak tersebut dimaksudkan untuk menjaga resapan air hujan agar tidak tercampur serta tidak merusak fondasi bangunan.

Baca Juga: 4 Cara Rain Harvesting di Rumah untuk Pasok Air Tanah, Mudah Dilakukan

  • Saluran Pracetak Berlubang
Langkah kedua yang dapat dilakukan adalah membuat saluran air hujan pracetak berlubang.

Saluran ini dimaksudkan untuk mengalirkan limpasan air hujan dan meresapkan sebagian.

Tujuannya untuk menjaga keseimbangan sistem tata air di lingkungan permukiman.

Agar dapat berfungsi dengan baik, panjang saluran air ini perlu disesuaikan dengan jumlah rumahdan luas area permukiman.

insinyur bangunan

Ilustrasi-Paving block bunga di taman, memungkinkan ada resapan air.

Air pun dapat mengalir melalui saluran ini dengan baik dan meresap sebagian.

Agar air tidak tercampur sehingga dapat mencemari lingkungan, saluran ini jangan digabungkan dengan air limbah rumah tangga.

Sebelum digunakan di permukiman, perlu ada perencanaan lokasi dan jalur saluran pracetak ini.

Perencanaan tersebut diikuti dengan penggalian tanah selebar beton pracetak, dengan arah memanjang saluran.

Penggalian pun dilakukan dengan kemiringan maksimal 2%.

Baca Juga: Paving Berongga Inovatif Ramah Lingkungan untuk Carport, Green Roof, dan Taman Vertikal

  • Paving Block
Langkah ketiga untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah juga dapat dilakukan dengan melapisi tanah menggunakan paving block.

Material yang memiliki ukuran dan bentuk beragam ini dapat mengalirkan air hujan melalui celah-celah antarpaving, sehingga dapat mengurangl kecepatan erosi tanah.

Selain itu, paving block pun memiliki fungsi menghambat penguapan air tanah di bawahnya, sehingga dapat menjaga kelembapan dan keseimbangan air tanah.

Keunggulan lainnya, lantai yang dilapisi paving block juga menjadi antiselip bagi kendaraan.

Karena itu, material ini cocok digunakan di rumah maupun di area publik seperti jalan umum di dalam permukiman.

Paving block pun memiliki daya tahan cukup lama, karena memiliki kuat tekan yang cukup besar, dan tidak mudah rusak oleh perubahan cuaca.

Baca Juga: Cegah Paving Bergelombang, Begini 5 Langkah Memasang yang Benar

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti