IDEAonline-Hujan lagi, hujan lagi. Saat musim hujan tiba, menjemur pakaian di luar rumah adalah hal yang mustahil. Namun bukan berarti kamu nggak bisa jemur pakaian.
Kalau jemur pakaian di luar rumah, yang ada koleksi pakaianmu malah basah kembali terkena air hujan.
Bahkan menjemur di teras beratap pun kadang masih terkena rintik-rintik air yang terbawa angin.
Karena itu banyak orang yang kemudian lebih memilih untuk menjemur pakaian di dalam rumah. Padahal menjemur di dalam rumah akan mendatangkan resiko baju yang sulit kering dan bau apek.
Tak hanya itu, ternyata menjemur pakaian di dalam rumah bisa mendatangkan beberapa penyakit.
Dikutip dariNakita.Id, udara yang lembab memicu perkembangbiakan spora jamur, salah satunya Aspergillus Fumigatus.
Baca Juga:Varian Omicron Sering Dijadikan Hoaks, Bahkan Mulai dari Awal Kemunculannya, Apa Saja?
Baca Juga:Berikut List 14 Negara yang Dilarang Memasuki Indonesia Imbas Kasus Omicron, Ada Perancis!
Para ahli khawatir jamur aspergillus yang dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru itu berkembang biak sangat banyak di udara lembab.
Selain itu, di bawah ini beberapa bahaya lain yang dapat mengintai tubuh jika menjemur di dalam rumah.
Menjemur di dalam rumah biasanya jadi kebiasaan sebagian orang.
Hal tersebut karena biar tidak ribet dan aman dari hujan jika sedang menghadapi musim penghujan.
Ternyata menjemur di dalam rumah dapat memicu berkembangnyaspora jamur Aspergillus Fumigatus.
Dikutip dari Nakita.Id, menurut Profesor David Denning dan timnya dari National Aspergillosis Centre di Manchester telah mengeluarkan peringatan setelah mengobati semakin banyak pasien yang menghirup udara yang dipenuhi jamur Aspergillus.
Baca Juga:Varian Omicron Sering Dijadikan Hoaks, Bahkan Mulai dari Awal Kemunculannya, Apa Saja?
Baca Juga:Berikut List 14 Negara yang Dilarang Memasuki Indonesia Imbas Kasus Omicron, Ada Perancis!
Denning menjelaskan, pakaian basah mengandung hampir dua liter air yang dilepaskan ke dalam ruangan.
Kebanyakan orang memang bisa kebal terhadap jamur yang tumbuh dalam kondisi lembab atau tubuhnya dapat melawan infeksi.
Namun, tidak demikian bagi orang yang memiliki asma dan sistem kekebalan tubuhnya lemah.
"Pada penderita asma bisa batuk-batuk dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah seperti pasien kanker yang menjalani kemoterapi, pasien AIDS dan orang yang memiliki penyakit auto imun, bisa terkena aspergillosisoo paru," terang Denning.
Denning menyarankan agar pakaian basah dikeringkan di luar rumah atau gunakan mesin pengering.
Jika terpaksa harus di dalam ruangan, pilihlah yang jauh dari kamar tidur dan ruang tamu.
Sebagai contoh, seorang warga bernama Mather (43) didiagnosis aspergillosis paru.
Mather sering batuk dan berkeringat di malam hari ketika mengeringkan pakaian dalam rumah.
Baca Juga:Penggunaan Masker Ganda Diyakini Dapat Cegah Varian Omicron, Apa Benar?
Baca Juga:Jangan Disepelekan, Ahli Paparkan Soal Efektifnya Dosis Ketiga untuk Varian Omicron, Ini Faktanya..
Ia akhirnya harus meminum obat untuk mencegah infeksi jamur tersebut.
"Dokter mengatakan kepada saya bahwa hal itu bisa membuat kondisi saya menjadi lebih buruk.
Akhirnya selama 12 bulan terakhir saya tidak keringkan pakaian di dalam ruangan dan saya melihat peningkatan yang cukup baik terhadap kesehatan saya," kata Mather.
Jamur Aspergillus selama ini diketahui dapat mengganggu tenggorokan, menyebabkan sinus, menbahayakan paru-paru, hingga menyebabkan batuk darah.
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)