Memilih Furnitur untuk Micro Living, Hunian Smart di Lahan Terbatas

Selasa, 18 Januari 2022 | 14:30
Hawa Sliding Solution-Hawa

Ilustrasi furnitur kompak, multifungsi, dan bisa

IDEAOnline- Dengan ukuran ruang yang super kecil, maka furnitur pada micro living pun harus disesuaikan, berukuran kecil dengan fungsi yang kompak.

Di zaman sekarang di mana makin sulit mendapatkan lahan di tengah kota, jika ada pun tentu harganya sangat mahal, konsep hunian micro living menjadi sangat menarik.

Hunian micro living yang menerapkan smart desain sangat cocok untuk mengatasi keterbatasan ruang.

Dengan ukuran ruang yang super kecil, maka semua yang ada di dalamnya pun disesuaikan, berukuran kecil dengan fungsi yang kompak.

Revina dari konsultan desain Arsitekinterior.com menyampaikan bahwa furnitur hunian berkonsep micro living pun harus dibuat khusus secara custom.

Jika di luar negeri hunian micro living umumnya diisi dengan furnitur hi-technology, di Indonesia konsep ini bisa disesuaikan untuk karakter Indonesia.

Butuh inovatif dan smart dalam mendesain, untuk menciptakan furnitur-furnitur yang bisa dilipat, bisa lebih kompak, tapi teknologi dan biayanya terjangkau.

Dengan luas yang serbaterbatas, tidak ada istilah menyia-nyiakan ruang. Bahkan, ruang yang ada pun sedapat mungkin berfungsi ganda.

Penerapan desain multifungsi pada furnitur perlu kreativitas untuk mendapatkan sebanyak mungkin fungsi dalam sebuah furnitur.

Inilah beberapa hal yang bisa diterapkan untuk menciptakan furnitur multifungsi.

Baca Juga: Tips Mendesain Dapur Satu Dinding, Solusi Pas untuk Rumah Mungil

Baca Juga: Rumah Mungil ataupun Besar Perlu Punya Furnitur Lipat, Ini Alasannya!

Desain Lipat

Furnitur lipat juga menjadi solusi yang efektif untuk ruang yang bermasalah dalam hal luasan.

Saat tidak digunakan furnitur dapat disimpan agar ruang terasa lebih lega.

Meja makan disorongkan ke dalam dinding atau kitchen set, serta tempat tidur yang dilipat ke dinding merupakan beberapa contohnya.

Arsitekinterior.com

Ruangan yang sama bisa dialihfungsikan sesuai kebutuhan dengan desain smart.

Multifungsi

Selain fungsi utamanya, furnitur juga menyediakan atau merangkap sebagai media penyimpanan sehingga barang-barang tidak tersebar dan memberi kesan penuh.

Hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan laci pada furnitur yang mempunyai ruang kosong, entah di bawah, samping, atau belakangnya.

Pada furnitur yang tidak memungkinkan ditambah laci, dibuatkan tutup untuk mengakses penyimpanan yang ada di bawahnya.

Furnitur multifungsi tidak selamanya berdesain rumit namun desainnya dibikin kompak, simpel dan padat fungsi.

Contohnya meja pendek (coffee table) berbentuk boks yang bisa menjalankan lebih dari satu fungsi dengan efisien.

Baca Juga: Intip Rahasia Penataan Apartemen Ini, Meski Lahan Terbatas, Punya Ruangan Lengkap hingga Ruang Servis yang Memadai

Baca Juga: Hadirkan Foyer di Rumah Minimalis, Bisa Lho Dibikin Simpel dan Praktis

Bagian kolong dipakai untuk penyimpanan, ada yang dibuat terbuka dan ada yang yang dibuat sbagai laci.

Semakin banyak fungsi yng dijalankan oleh satu furnitur berarti semakin banyak menghemat tempat.

Tinggal bagaimana harus mengembangkan kreativitas untuk menemukan fungsi apa saja yang bisa digabungkan dalam satu jenis furnitur.

Bentuk Ringan

Bentuk dapat menciptakan persepsi seseorang dalam merasakan suasana.

Bentuk furnitur pengisi rumah mungil harus memberikan kesan yang meluaskan dan ringan.

Ada tiga kata kunci untuk menciptakan ini, yaitu ramping, melayang, dan sederhana.

Bentuk furnitur yang ramping, secara visual meluaskan dan membuat kesan ruang tidak penuh.

Kaki meja dan kursi tidak perlu dibuat besar, asalkan secara struktur sudaj kuat.

Teknologi saat ini sudah bisa menciptakan furnitur ramping namun kokoh dan kuat.

Benda yang tampak melayang akan dipersepsikan sebagai benda yang ringan.

Furnitur pun demikian.

Baca Juga: Lakukan secara Berkala! Ini Manfaat Psikologis dari Menata Ulang Furnitur di Rumah

Stylepark

Bentuk furnitur ramping cocok untuk micro living.

Meja dan ambalan dapat dibuat bertumpu pada dinding sehingga bebas dari kaki.

Atau sembunyikan kaki furnitur agar terkesan terangkat dari lantai.

Memilih furnitur sederhana bisa dilakukan dengan meminimalkan penggunaan detail, kecuali sangat dibutuhkan untuk menunjang fungsi.

Furnitur minim detail akan terkesan bersih dan membuat ruang lebih terasa leluasa.

Material yang Beri Kesan Lapang

Material pada furnitur berpengaruh pada kesan yang ditimbulkan.

Tidak terbatas pada kayu dan kain, sehingga kreasi yang tercipta juga semakin luas.

Furnitur dari material yang transparan memungkinkan pandangan ke seluruh ruang tanpa terhalang.

Hal menciptakan kesan kosong sehingga secara virtual lebih lega.

Material metal juga punya efek yang hampir sama.

Baca Juga: Kenali Ciri Khas Bauhaus, Gaya Desain yang Bermodalkan Bentuk Geometris dan Warna Primer

Sebaliknya, furnitur yang terbuat dari material bertekstur dan padat mengesankan sesuatu yang berat.

Dari segi pencahyaan, material ini pun menyerap cahaya sehingga ruang terkesan lebih gelap yang kurang sesuai untuk ruang kecil.

Warna Kontras atau Samar

Elemen ini penting dalam menciptakan suasana.

Jika dinding diibaratkan kanvas, maka furnitur merupakan warna-warna yang mengisi lukisan.

Saat menentukan warna furnitur yang dipilih adalah kontras atau samar dengan dinding yang berada di belakangnya.

Kontras misalnya dinding putih, furnitur cokelat tua.

Ini akan membaut ruang terasa penuh, karena semua furnitur yang ada akan tampil menonjol.

Jika kesan luas yang ingin didapa, gunakan warna furnitur yang senada dengan warna dinding.

Ini akan emnimbulkan ilusi bahwa ruang belum terisi.

Beberapa warna kontras bisa ditambahkan, namun fungsinya hanya sebagai aksen yang mempermanis ruang.

Nah, Idea Lovers, jangan lupakan 5 elemen ini ya untuk mendukung hunian micro living kamu.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #Rumahminimlais

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti