Menilik Diktator Kanibal yang Menyimpan Daging Manusia di Lemari Es, Aksinya Bejatnya Malah Lolos dari Jerat Hukum

Kamis, 20 Januari 2022 | 07:30
alchetron.com

Diktator Jean-Bedel Bokassa

IDEAonline -Kulkas atau lemari es adalah barang elektronik yang wajib kamu miliki di rumah.

Hal tersebut karena kulkas berperan penting dalam menjaga makananmu tetap segar.

Namun, siapa sangka di negara lain banyak yang menyalahgunakan benda ini untuk menyimpan mayat.

Salah satunya kaisar Republik Afrika Tengah yaituJean-Bedel Bokassa.

Dia merupakan salah satu diktator paling brutal di Afrika.

Baca Juga:Sederet Bahan Dapur Ini Ampuh Usir Semut Agar Tak Kembali, Mau Tau?

Baca Juga:Tak Banyak yang Tahu, Ternyata 5 Benda Sederhana Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Mengasah Pisau di Rumah!

Melansir intisari-online.com,Bokassa mengangkat dirinya sebagaikaisarpada tahun 1976 dan mengorganisir penobatan mewah yang menelan biaya puluhan juta dollar, di mana ia mengenakan kostum bergayaNapoleon.

Dia juga naik kereta yang diapit tentara yang berpakaian seperti kavaleriPrancisabad ke-19.

Yang lebih mengerikan, Bokassa dituduh melakukankanibalisme, suatu tindakanbrutalyang susah ditoleransi.

MelansirGuardian, Bokassa berkuasa dalamkudetapada tahun 1965 dan memerintah dengan tangan besi, yang didukung olehPrancis.

Bokassa menyiksa, membunuh saingan politiknya, dan memotong telinga pencuri.

Tuduhan Bokassakanibalismememang tersebar luas.

Baca Juga:Berbahagialah Jika Mimpi Mendiami Rumah Baru, Ternyata Pertanda Baik!

Baca Juga:Biasanya Bukan Pertanda Buruk, Siapa Sangka Inilah Arti Mimpi Menyapu di Rumah

Sayangnya, hal itu masih belum terbukti sepenuhnya.

Tuduhan kanibalisme ini dipicu foto-foto di majalah Paris-Match yang menunjukkan lemari es berisi mayat anak-anak sekolah.

Saingan politik Bokassa menyebut bahwa daging itu dimasak dan disajikan saat kunjungan pejabat asing.

Rumornya, daging itu juga diumpankan ke singa dan buaya di kebun binatang pribadinya.

Bokassa digulingkan tahun 1979, tiga tahun setelah penobatan dirinya sebagai kaisar.

Penggulingan ini terjadi setelah pengawalnya membunuh puluhan anak sekolah yang berdemonstrasi di ibu kota Bangui.

Bokassa lantas dijatuhi hukuman mati karena pembunuhan, menyembunyikan mayat, dan penggelapan, yang kemudian diringankan menjadi hukuman penjara.

Namun, dia dibebaskan pada tahun 1993 oleh presiden Andre Kolingba.

Baca Juga:Tak Perlu Gunakan Pisau untuk Bersihkan Freezer, Tinggal Lakukan 5 Langkah Ini Es Langsung Cair!

Baca Juga:Jangan Sampai Terjadi yang Tidak Diinginkan, 5 Tips Ini Penting Dilakukan Sebelum Mati Lampu

Bokassa mengakhiri hari-harinya sebagai pertapa di vilanya di Bangui.

Dia meninggal karena serangan jantung pada tahun 1996, pada usia 75 tahun.

Istananya yang dulu mewah, di mana dia dikatakan tidur dikelilingi oleh emas dan berlian, runtuh begitu saja.

BBC menyebut, Bokassa sempat direhabilitasi presiden Afrika Tengah, Francois Bozizr.

Bozizr mengatakan bahwa Bokassa telah memberikan banyak hal untuk kemanusiaan dan akan mendapatkan semua haknya.

Dia, bahkan telah menerima pengampunan anumerta dari negaranya.

Hal itu tentu menjadi kontroversial, mengingat tindakan brutal Bokassa yang belum bisa diungkap sepenuhnya.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber intisari