IDEAOnline-Ada beberapa bagian rumah, menjelang hujan dan di saat hujan, layak untuk kamu perhatikan.
Pasalnya, area-area ini berpotensi mengalami masalah—becek atau tergenang air—ketika hujan turun terus menerus.
Bahkan, kadang tak hanya hujan yang besar yang jadi penyebab, hujan sedang pun jika terus menerus datang, sangat mungkin menimbulkan gangguan di tempat-tempat ini.
Air yang tergenang, selain bisa mengakibatkan celaka dan mendatangkan penyakit, juga membuat tampilan rumah kotor tak menarik.
Tiga area ini—jalan di depan rumah, halaman, dan taman, adalah bagian paling sering mengalami becek dan genagan air.
Pasti merepotkan, apalagi jika jalanan dan halaman itu menjadi akses utama, yang kamu lalui ketika akan masuk-keluar rumah.
Sebelum menemukan solusinya, cari dulu apa saja penyebap masalah ini?
IdeaOnline akan uraikan satu per satu di sini.
- Got di Depan Rumah Meluap
Keberadaannya di dalam got membuat air hujan yang tertampung di dalam got tak bisa mengalir dengan baik. Akibatnya got pun meluap dan menimbulkan genangan air di jalan depan rumah.
Baca Juga: Bikin Drainase Permukiman Berwawasan Lingkungan, Yuk Dimulai dari Rumah Sendiri!
Baca Juga: Paving Berongga Inovatif Ramah Lingkungan untuk Carport, Green Roof, dan Taman Vertikal
Parahnya sampahnya pun bisa ikut tumpah ke luar got dan mengotori jalan.
Pencegahan
- Lakukan pengecekan kebersihan got secara rutin, apalagi menjelang musim hujan datang, jangan membuang sampah ke dalam got.
- Jika got sudah terlanjur meluap, tak ada cara lain, kamu harus membersihkan sampah dalam got saat itu juga dan membebaskan got dari segala jenis sumbatan.
- Lengkapi got dengan penutup agar sampah tidak masuk ke dalamnya.
- Pilih penutup berupa gril/atau kisi-kisi besi. Letakkan di atas permukaan got. Dengan adanya kisi-kisi ini maka kamu dapat dengan mudah mengontrol kebersihan got dan bisa melihat jika ada kotoran yang menyumbatnya.
- Di atas kisi-kisi penutup ini, bisa kamu letakkan tanaman-tanaman pot, sehingga selain indah dipandang mata, got pun tak terkesan kotor. Tanaman pot juga menahan “deras” air masuk ke dalam got.
Air hujan yang terus menerus memasuki kolam bisa mengakibatkan kolam tak mampu menampung, sehingga kelebihan aimya pun meluap ke luar kolam.
Pencegahan
- Pastikan saluran air tidak tersumbat sampah atau benda apapun yang menyebabkan kolam meluap.
- Cek filter atau pompa jangan sampai disfungsi/ada kerusakan.
- Selama musim hujan isi kolam jangan penuh, agar masih ada ruang untuk air hujan masuk.
Baca Juga: Mengenal Rumah Amfibi di Vietnam, Solusi agar Tak Tersapu Banjir
Solusi Darurat
- Kuras kolam segera untuk menghentikan luapan air.
- Tambahkan lubang atau cerukan pada bibir kolam agar air bisa keluar sebelum sempat meluber.
- Lapisi cerukan itu dengan kain kasa agar ikan dan tanaman air tak ikut terseret keluar kolam.
- Tinggikan bibir atau tepian kolam dengan beton
- Aplikasikan elemen menarik di atasnya agar tak terkesan seperti bak. Kamu bisa juga menaruh pot-pot tanaman di pinggir kolam.
- Perbesar lubang atau cerukan di bibir kolam.
- Tambahkan saluran sederhana berupa paralon yang dipasang di ceruk tersebut. Pipa ini berfungsi untuk mendukung aliran air langsung ke selokan atau saluran pembuangan. Usahakan pipa langsung bermuara ke saluran pembuangan.
- Kamu juga bisa mengganti pipa paralon dengan bambu yang punya tampilan lebih menarik.
- Tambal lubang kebocoran dengan lem jenis epoxy yang dapat diaplikasikan pada permukaan yang basah dan terendam air.
Tergenangnya air di halaman dan taman depan mengurangi kenyamanan sirkulasi.
Air yang menggenang menimbulkan cipratan di sekelilingnya (lantai: teras, piggiran tembok), dan membuat area kotor.
Pencegahan
- Jangan biarkan permukaan halaman terhampar tanpa penutup tanah. Beri penutup tanah (ground cover) agar terlindung dan becek.
- Padukan penutup keras dan penutup yang tetap memungkinkan terserapnya air ke dalam tanah.
Solusi Darurat
- Sekadar agar sikulasi gerak kamu tetap dapat dilakukan, aplikasikan stepping stone sebagai batu pijakan sementara.
- Taruh stepping stone dengan jarak tertentu yang memperhitungkan kenyamanan melangkah, kira-kira 40-50cm jarak satu dengan lainnya.
- Buat parit atau selokan kecil dengan cara menggali tanah di area yang tergenang.
- Beri cerukan di area terendah dan taman agar aliran air cepat. Ukuran parit, lebar 30-50cm dan jarak antarlubang 50-100cm.
- Buat lubang biopori, yattu lubang-tubang di tanah yang akan menyerap air lebih cepat. Diameter lubang 10cm dan kedalaman 40-100cm.
- Buat beberapa tubang di area taman. Kamu bisa menggunakan alat khusus pembuat biopori yang bisa dibeli di pasaran atau menggunakan alat pelubang lainnya.
Solusi Ideal
- Buat konstruksi perkerasan dengan taburan koral utamanya di pinggir-pinggir halaman yang berbatasan degan teras dan dinding rumah. Maksudnya agar ketika terkena hujan, cipratannya tak mengotori sekitamya.
- Gali tanah sedalam 40cm. Isi dengan pasir di lapisan terbawah. Lapisan berikutnya isi dengan kerikil kasar, pasir lagi, ijuk, dan terakhir koral putih.
- Tutup permukaan tanah dengan dengan rumput atau tanaman penutup pengganti lainnya (kucai, bawang-bawangan, krokot).
- Sebelum menanam, gemburkan dulu tanahnya, baru kemudian tanam rumputnya.
(*)