5 Cara Mengatasi Jamur di Rumah dan Mencegahnya Muncul Lagi

Jumat, 08 April 2022 | 10:00
projects.truevalue.com

Jika tidak diberantas dari akarnya, jamur akan datang dan datang lagi.

IDEAOnline-Jengkel saat tiba-tiba menemukan jamur tumbuh di aneka benda yang terbuat dari bebatuan, kayu, ataupun kain yang ada di rumah?

Mulai putus asa karena serangan jamur datang dan datang lagi?

Ya, hampir semua rumah mengalami gangguan jamur.

Dan hampir semuanya baru menyadari setelah serangan jamur mencapai tahap serius.

Artinya, jamur sudah menampakkan gejala fisik yang dapat dilihat secara kasat mata.

Serangan jamur akan mengganggu estetika dan merusak fungsi benda seperti pakaian, furnitur kayu, ataupun dinding, lantai, atau plafon rumah.

Pada elemen-elemen ini, pertumbuhan jamur yang kronis akan dapat meruntuhkan kekuatan dan membuatnya rusak.

Banyak orang selama ini melakukan pemberantasan jamur, namun nyatanya yang dilakukan adalah tindakan sementara. Misalnya, ketika dindingnya ditumbuhi jamur, mereka melakukan pengecatan ulang rumahnya dengan cat minyak atau menutupinya dengan wallpapper, atau tripleks.

Tindakan ini hanya akan “menghilangkan” jamur sementara. Dan jamur akan muncul lagi dan tetap tumbuh karena sumber masalah tidak dihilangkan atau dihambat.

Baca Juga: Mengenal Gutasi, Keluarnya ‘Air’ pada Daun Tanaman, Bahayakah?

Membasmi jamur harus dilakukan dengan mengatasi serangannya dan mencegahnya muncul kembali.

Akar masalah yang menyebabkan tumbuhnya jamur adalah kelembapan.

Berikut 5 cara yang harus dilakukan untuk mencegah tumbuhnya jamur dengan menghilangkan akar masalahnya yaitu, kelembapan.

1. Untuk menghasilkan bangunan dengan ruang-ruang yang tidak lembap, maka mesti meminimalisasi dinding bangunan terpapar air secara langsung dan terus-menerus.

Selain memberi kenyamanan, pengudaraan ruang yang baik juga baik untuk kesehatan.

Pengudaraan ruang yang baik akan mengurangi uap air dalam udara yang berlebih dan memperbanyak jumlah oksigen pada ruang.

Selain itu, pengudaraan dapat menghindari terbentuknya zat-zat berbahaya yang timbul karena pemakaian material tertentu pada bangunan, misalnya cat, karpet, atau mebel baru (bahan politur) akibat reaksi uap air di udara dengan bahan kimia.

Baca Juga:Lemari Dapur Rusak Ganti Saja Engsel dan Rel-nya, Ini Pilihannya!

Ilustrasi jamur pada lemari pakaian.

2. Kelembapan udara terjadi jika ada uap air yang terikat dan mengendap dalam ruang dalam waktu cukup lama.

Kurangi kelembapan udara dalam ruang sampai kisaran 30% - 60% dengan cara menghadirkan bukaan di setiap ruang dan membuka jendela minimal 4 kali dalam sehari.

Ini dilakukan agar terjadi pertukaran udara dalam ruang dan tak terjadi endapan udara.

Pada ruangan-ruangan yang udaranya lembap seperti dapur dan kamar mandi, uap air harus segera dikeluarkan dengan membuka jendela setiap habis menggunakan ruangan tersebut.

3. Udara alami sebaiknya mengaliri semua bagian rumah setiap saat, sepanjang hari.

Rajinlah membuka jendela rumah di siang hari.

Atau gunakan jendela krepyak. Jendela jenis ini adalah salah satu ventilasi yang bisa menjaga aliran udara tetap berlangsung meskipun jendela tertutup pada malam hari.

Kisi-kisi yang terbuka dapat mengalirkan udara dengan leluasa.

Baca Juga:Jamur Tumbuh Lagi di Dinding meski Sudah Dibersihkan, Ternyata Ini Sebabnya!

4. Gunakan exhaust fan pada ruang-ruang yang memiliki potensi penghasil uap air di dalam rumah.

Exhaust fan dapat menaikkan suhu udara dan mengurangi pengikatan uap air dalam ruang.

Arahkan aliran udara dari exhaust fan ke luar rumah.

Karena jika aliran udara dari exhaust fan ke attic (ruang di antara plafond an atap), akan menyebabkan uap air berkumpul di attic dan menjadikan attic tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak, yang pada akhirnya akan merusak plafon dan atap.

5. Beri perhatian khusus pada karpet yang terletak pada lantai semen.

Sebab, karpet bersifat menyerap kelembaban dan menjadikannya media pertumbuhan jamur yang ideal.

Tidak menggunakan karpet adalah pilihan yang bijak bagi rumah-rumah yang berada pada daerah dengan tingkat kelembaban tinggi.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti