IDEAonline - Kulit adalah salah satu material yang umum ditemui dalam desain interior.
Biasanya, material ini digunakan sebagai pelapis furnitur seperti sofa.
Kulit memang dikenal sebagai material yang tahan lama dan bahkan terlihat lebih cantik seiring berjalannya waktu.
Namun, tahukah IDEA Lovers bahwa material ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis dan kualitas masing-masing jenisnya pun berbeda?
Dilansir dari thespruce.com (28/10/2018), berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis kulit beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kulit Anilin
Kulit anilin sangat dihargai karena penampilannya.
Ini adalah jenis kulit yang paling alami dan mempertahankan karakteristik permukaan yang unik seperti pori-pori kulit.
Kulit anilin dibuat dengan merendam kulit dalam rendaman pewarna transparan, tetapi tampilan permukaannya dipertahankan karena tidak dilapisi dengan polimer atau pigmen tambahan.
Hanya kulit terbaik, sekitar 5 persen atau lebih, yang digunakan untuk jenis kulit anilin karena semua bekas permukaan tetap terlihat.
Ini juga alasan mengapa sering disebut sebagai "kulit telanjang."
Keuntungan dari jenis ini adalah bahwa ia nyaman dan lembut saat disentuh.
Selain itu, karena mempertahankan semua tanda dan karakteristik asli dari kulitnya, setiap bagian kulit berbeda dari yang lain, membuatnya benar-benar unik.
Namun kekurangannya, karena tidak dilindungi, kulit anilin dapat dengan mudah ternodai.
Sebab itu, jenis ini tidak disarankan untuk digunakan pada furnitur untuk keluarga dengan anak-anak atau pada furnitur yang sering dipakai oleh banyak orang itu.
Baca Juga: Miliki Ruang Hidup yang Sehat dan Jauh dari 'Kacau' dengan Tips Ini!
Kulit Semi-anilin
Kulit semi-anilin hanya sedikit lebih keras daripada kulit anilin karena permukaannya telah diperlakukan dengan lapisan tipis yang mengandung beberapa pigmen, yang membuatnya lebih tahan terhadap kotoran dan noda.
Itu membuat efek “penuaan” yang sedikit berbeda karena perubahan sekecil apa pun dalam prosesnya akan menghasilkan hasil yang berbeda.
Meskipun mempertahankan keunikan kulit anilin, kulit semi-anilin memiliki warna yang lebih konsisten dan lebih tahan terhadap noda.
Jenis ini dapat bertahan pada kondisi yang lebih keras dan tidak mudah rusak.
Furnitur berlapis kulit semi-anilin mungkin juga sedikit lebih murah.
Namun kekurangannya, tanda-tandanya tidak begitu jelas dan sebab itu, tidak memiliki daya tarik yang unik seperti kulit anilin.
Jika IDEA Lovers adalah penggemar kulit anilin yang tampak lebih alami, maka janis ini bukan untuk IDEA Lovers.
Baca Juga: Pahami Perbedaan Kunci antara Gaya Minimalis dan Gaya Modern, Kemudian Terapkan secara Tepat!
Kulit yang Terlindungi atau Berpigmen
Jenis kulit ini adalah yang paling tahan lama.
Oleh karena itu, jenis ini adalah kulit yang paling umum digunakan dalam pembuatan furnitur dan pelapis mobil.
Kulit yang telah dilindungi memiliki lapisan permukaan polimer yang mengandung pigmen, menjadikannya yang terberat dari ketiga jenis ini.
Material ini memiliki variasi dalam lapisan permukaan, dan pabrik memiliki kontrol lebih besar atas sifat-sifatnya. Lapisannya juga menambah ketahanannya terhadap lecet atau pudar.
Keunggulannya, jenis ini mudah dirawat dan tahan terhadap berbagai kondisi dan penggunaan.
Ada berbagai tingkat perlindungan, dan kita harus dapat menemukan jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
Namun kekurangannya, kulit jenis ini tidak memiliki keunikan seperti kulit anilin dan terlihat kurang natural.
Sulit untuk melihat pori-pori kulit karena permukaannya dilapisi dan diembos.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di website www.ideaonline.co.id, Facebook IDEA Online, TikTok IDEAonline, Instagram @ideaonline, Instagram @tabloidrumah, dan Youtube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)