Salah Besar Membeli Kasur jika Tak Mencoba Tidur di Atasnya Dulu, Ini Alasannya!

Sabtu, 30 April 2022 | 14:00
Kompas.com

Mencoba meniduri kasur sebelum dibeli sangat disarankan.

IDEAOnline-Tak cukup hanya memegangnya, tapi kamu harus pula mencoba meniduri kasur yang ingin kamu beli.

Tinggalkan penjual kasur yang pada displai barangnya tertulis “Jangan Diduduki/Ditiduri”, karena ini sama artinya tidak akan mengarahkan kamu pada pilihan kasur yang tepat sesuai kebutuhanmu.

Kasur secara umum memang hanya dikenal sebagai tempat atau alas tidur. Namun, nyatanya perannya sangat besar dalam menunjang kesehatan.

Apalagi, kebutuhan setiap orang terhadap kasur yang sesuai dengannya, berbeda dengan orang lain.

Hal ini sangat personal, menyangkut bobot tubuh, bentuk tubuh, kelainan strktur tubuh yang mungkin dimiliki, dan terapi khusus yang mungkin harus dijalani.

Karena itu, kasur ideal sifatnya sangat personal.

Beberapa hal ini perlu kamu tanyakan kepada diri sendiri saat ingin membeli kasur.

Siapa yang akan menggunakan matras atau kasur tersebut, alasan mencari matras, masalah tidur yang dimiliki, posisi tidur favorit, hingga preferensi kenyamananmu.

Baca Juga: Persiapan Lebaran Mau Ganti Kompor Tanam Gas? Cek Dulu 6 Kriteria Memilihnya!

Jawaban atas pertanyaa-pertanyaan ini akan mengarahkan kamu pada pilihan kasur spesifik sesuai kebutuhan kamu.

Lantas, saat mencoba tidur di atas kasur, lanjutkan pencarianmu pada kasur yang tepat dnegan mempertimbangkan 3 hal berikut ini.

Kenyamanan

Kenyamanan adalah hal pertama yang harus diperhatikan ketika membeli matras tempat tidur.

Itulah kenapa kamu perlu mencobanya.

Coblah tidur di atas matras yang akan kamu beli kurang lebih selama lima menit.

Rasakan, apakah kamu merasa nyaman atau sebaliknya justru merasa “tersiksa” karena ukurannya tak tepat, terlalu empuk atau terlalu keras, menimbulkan rasa sakit di bagian tubuh tertentu.

Rasakan kenyamanan ini untuk beberpapa posisi tidur, mulai dari tidur telentang, tidur miring, atau tengkurap.

Daya Topang

Ketika kamu berbaring, ada beberapa titik di tubuh yang menopang berat berbeda.

Beberapa area yang dimaksud misalnya kepala, bahu, pinggang, hingga kaki.

Baca Juga: Rumah di Lereng Bukit Rawan Erosi, Cegah Saja dengan Taman Terasering, Ini Caranya!

Pastikan matras tempat tidur yang akan kamu beli mampu menopang tubuhmu dengan baik dan nyaman.

Berkembangnya teknologi perkasuran, membawa pilihan kasur yang lebih banyak yang beredar di pasaran.

Saat ini ada kasur yang dilengkapi tenologi tujuh zona tubuh, yang membuat kenyamanan di tujuh titik tubuh merata.

Kamu bisa menanyakan kepada penjual, kasur-kasur yang sudah memiliki teknologi ini.

Ketahanan

overstock.com

Kasur tidak untuk diinjak, kebiasaan ini bisa menggugurkan garansi kerusakan kasur.

Banyak orang masih mencari kasur atau matras yang punya masa pakai panjang.

Kualitas bahan sangatlah penting kamu perhatikan.

Matras tempat tidur berkualitas bisa bertahan sekitar tujuh hingga delapan tahun dengan kualitas yang tidak menurun.

Baca Juga: Hindari 5 Kesalahan Ini saat Mendekorasi Ruangan dengan Gaya Bohemian

Namun ingat, bahwa durability juga tergantung perawatan.

Beberapa produsen memberikan warranty card untuk kasur yang dijualnya.

Pada kartu garansi tersebut akan dicantumkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap matras.

Garansi kerusakan akan ditanggung, jika kamu melakukan atau mentaati aturan pemakaian yang direkomendasikan penjual maupun podusen.

Misalnya, kasur dirotasi pemasnagannya setiap tiga bulan sekali, diletakkan pada kondisi yang tidak lembap, selalau menjaga suhu ruangan tempat meletakkan matras, hingga tidak diinjak-injak, adalah beberapa aturan yang ditetapkan.

Nah IDEA Lovers, siap membeli kasur baru?

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Johanna Erly Widyartanti