Ini Lho Perencanaan Awal sebelum Membangun Rumah agar Aman dari Hujan dan Panas

Selasa, 03 Mei 2022 | 11:00
Qmarthome

Ilustrasi rumah saat hujan.

IDEAOnline- Hujan, panas, dan kelembapan udara yang tinggi jadi cirikhas negara beriklim tropis yang harus disiasati agar rumah aman dari gangguannya.

Artinya, kelimpahan panas dan hujan harus dapat direspons dengan baik oleh rumah agar tak berbalik menjadi sesuatu yang merugikan.

Salah mengantisipasi, maka hujan dan panas ini dapat berpotensi menghilangkan kenyamanan rumah, serta memunculkan akibat negatif lainnya.

Keindahan bangunan pun akan luntur dalam waktu cepat.

Perbaikan rumah karena adanya kerusakan tentu akan menuntut konsekuensi biaya yang acap tak sedikit.

Bahkan, bisa lebih mahal dari biaya membangunnya.

Tak hanya menyangkut biaya, pengerjaan atau solusinya pun akan sangat susah.

Memperbaiki apa yang sudah jadi memang akan lebih sulit daripada membuatnya dari awal.

Dan dari sekian banyak masalah yang terjadi pada bangunan rumah, masalah yang diakibatkan oleh hujan dan aliran air yang ditimbulkannya.

Baca Juga: ART Belum Ada, Capek Bersihkan Rumah setelah Ditinggal Mudik? Prioritaskan Pembersihan di Setiap Ruang dengan Cara Ini!

Baca Juga: Cara Bikin Fungisida Sendiri untuk Bebaskan Tanaman dari Jamur di Saat Hujan

Akibat yang ditimbulkan tak hanya kerugian fisik namun juga psikis.

Semua ini bisa diantisipasi dengan merancang rumah dengan memerhatikan keseimbangan antara fisik bangunan, alam, dan manusia sebagai penghuninya.

Desain harus memerhatikan pilihan desain dan bentuk, jenis material, dan juga perawatannya harus.

Tiga elemen utama yang membentuk bangunan yaitu atap, dinding, dan lantai, menjadi fokus perhatian.

Kesempurnaan desain dari ketiga elemen ini akan menjadikan rumah aman dan nyaman ditinggali dan memberi perlindungan maksimal bagi penghuninya.

Berikut yang bisa iDEA Lovers ikuti dalam perancangan rumah agar aman dari hujan dan panas.

Atap

Atap menjadi bagian bangunan yang paling terkait dengan urusan hujan dan panas ini.

Terkait dengan hujan, bocor adalah masalah utama yang terjadi pada atap.

Atap rumah miring paling cocok merespons hujan karena air hujan yang turun dapat dengan mudah mengalir ke saluran pembuangan.

Baca Juga: 8 Hal yang Bikin iRumah Tampak Murahan, Hindari Kekacauan dengan Cara Ini!

Baca Juga: Atap Rumah Terbang Terbawa Angin? Ini Tips agar Rumah Siap Menyambut Hujan

Masalah utama pada atap yang terkait hujan adalah, bentuk yang tidak tepat dan pilihan jenis penutup dan pemasangannya yang tak sempurna.

Sebagai elemen pertama yang menerima panas, atap pun sangat berpotensi menjadikan rumah, panas, jika tak disiasati dengan benar.

Trik-trik khusus seperti menghadirkan rongga antara atap dan plafon sehingga udara panas bisa dikondisikan, sangat perlu dipikirkan.

Dinding

Dinding pun harus siap merespons hujan dan panas.

Berkaitan dengan hujan, masalah yang umum terjadi pada dinding adalah rembes.

Penyerapan air pada dinding dapat terjadi karena adalanya kerusakan pada dinding, pilihan material yang tidak tepat, dan faktor perawatan tak boleh diabaikan.

Dari dinding pun, panas bisa masuk ke dalam rumah.

Bentuk dan desain bangunan yang tepat untuk menyiasati arah cahaya jadi kunci mengatasi hal ini.

Edupaint

Ilustrasi kerusakan dinding akibat lembap.

Lantai

Air tanah naik adalah masalah utama pada lantai.

Selain faktor teknis dalam pembuatan dan pemasangannya, perencanaan aliran buangan air yang turun ke tanah harus diperhatikan.

Sistem resapan dan pembuatan saluran air harus diperhatikan.

Baca Juga: Jangan Biarkan Bumbu Dapur Rusak dan Berceceran, Inspirasi Wadah Simpan Ini Fungsional dan Estetis Lho!

Baca Juga: Jamur Tumbuh Lagi di Dinding meski Sudah Dibersihkan, Ternyata Ini Sebabnya!

Elemen Lain

Selain, atap, dinding dan lantai, beberapa bagian rumah yang berpotensi memasukkan air pun harus disiati dengan benar.

Beberapa bagian rumah yang berpotensi memasukkan air di antaranya sebagai berikut.

1. Pertemuan beberapa elemen bangunan (dinding dan atap rumah, dinding dan bukaan- bukaannya, dinding dan lantai).

2. Perbedaan level bangunan.

3.Perpaduan bahan yang berbeda dan penanganan yang tidak tepat.

Bukaan (jendela, pintu, dan lubang udara) pada rumah juga berpotensi membawa air masuk ke dalam rumah karena terbawa tekanan angin.

Harus diperhatikan posisi penempatan bukaan, dan bentuknya.

Penempatan dengan memerhatikan orientasi rumah, dan pemasangannya.

Setelah semuanya dilakukan, perawatan yang rutin dan terus menerus mesti dilakukan.

Contohnya, menjaga agar bangunan terhindar dari sampah-sampah lingkungan yang bisa menyebabkan tergenangnya air.

Menjaga saluran air buangan lancar dipengaruhi juga dari pemilihan pipa saluran yang tepat (ukuran dan bahannya) serta pemasangan yang benar.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Johanna Erly Widyartanti