IDEAOnline-Memiliki gudang adalah cara cerdas untuk menjaga kerapian rumah.
Namun, gudang yang tak ditata dan dirawat secara benar, justru akan menjadi petaka, karena debu, lembap, barang yang menggunung, bisa jadi sumber penyakit.
Arsitek Prima Haris Nuryawan dan Winny Gunarti S. Kom membagi tips cara ringkas menyimpan barang, sebagai berikut.
Langkah awal yang benar untuk membuat gudang selalu rapi dan teratur adalah dengan selalu mengajukan pertanyaan pertama pada diri sendiri terlebih dulu.
“Mengapa saya harus menyimpan barang ini?”
Jika jawaban dari pertanyaan pertama ini kamu sendiri tidak tahu, mengapa barang rongsokan tersebut masih teronggok di gudang, sudah saatnya barang tersebut disingkirkan.
Kalau perlu, buatlah kesepakatan bersama dengan keluarga di rumah, barang apa saja yang masih bisa disimpan dan mana yang sudah harus disingkirkan.
Atau buatlah semacam batasan waktu, misalnya tumpukan koran harus sudah dijual setiap dua bulan, lalu tumpukan kardus sebaiknya tidak lebih dari tiga susun, dan batasan-batasan lainnya.
Tanpa langkah konsisten untuk berperilaku ringkas, maka gudang kamu akan selalu terasa sesak, tidak pernah cukup luas, dan jauh dari rasa nyaman.
Baca Juga: Cara Mewujudkan Desain Dapur Ideal untuk Kaum Urban Masa Kini
Barang Datang = Barang Pergi
Dalam prinsip Ringkas diterapkan, jumlah barang yang ”dilahirkan” sebaiknya hampir sama dengan jumlah barang yang dimusnahkan.
Artinya, jika kamu menambah barang yang disimpan, maka dianjurkan kamu juga membuang barang-barang yang sudah layak disingkirkan.
Kamu bisa bayangkan berapa banyak tumpukan kardus, jika setiap bulan kamu menambah dua sampai tiga kotak kardus, sementara kamu tidak pernah membuang kardus-kardus lama yang sudah tidak terpakai.
Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, gudang kamu akan bertambah sesak karena dipenuhi hampir seratus kotak kardus.
Milik Siapa?
Selanjutnya pertanyaan kedua yang harus diajukan adalah, “Barang milik siapakah yang disimpan tersebut?”
Jika jawabannya juga tidak jelas, alias ayah, ibu, termasuk anak-anak tidak tahu barang itu milik siapa, sudah pasti barang tersebut harus segera dibuang atau diloakkan.
Jangan ditunda lagi!
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Adanya Masalah pada Air dan Solusi Penjernihan dengan Sistem RO dan UV
Sampai Kapan?
Pertanyaan ketiga, ini cukup penting, yaitu sampai kapan barang tersebut akan berada dalam gudang.
Kalau jawabannya juga tidak jelas, segera buat keputusan bersama, sampai kapan barang itu harus disimpan dalam gudang.
Jika sampai pada waktu yang telah ditetapkan, barang-barang itu tetap tidak digunakan, ambillah sikap untuk menyingkirkan atau menjualnya.
Jenis barang seperti ini biasanya termasuk barang-barang yang sudah tidak berguna.
Baca Juga: 8 Hal yang Bikin Rumah Tampak Murahan, Hindari Kekacauan dengan Cara Ini!
Koleksi Mana yang Dipajang?
Bagaimana dengan tumpukan barang-barang koleksi milik pribadi atau keluarga yang belum bahkan tidak sempat dipajang?
Kamu sendiri sering tidak yakin, kapan barang-barang tersebut akan dipajang lagi atau tidak.
Barang-barang sejenis cinderamata biasanya dibeli saat mampir di toko, tanpa pernah terpikir sebelumnya akan dipajang di mana.
Bisa juga barang-barang koleksi itu pemberian teman dan kerabat.
Sebaiknya kamu membuat perlakuan dan kesepakatan yang sama, misalnya ada barang yang boleh disimpan secara khusus dan ada barang yang dipajang bergantian.
Sedangkan barang-barang yang sudah usang dan tidak mungkin dipajang lagi, bisa disumbangkan pada orang lain sehingga lebih bermanfaat.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)