IDEAOnline-Seperti halnya elemen bangunan lainnya, kehadiran pagar harus fungsional dan estetis.
Sebagai pelindung, pagar harus berdiri kokoh agar bisa melindungi tanpa mengganggu wajah rumah.
Jika IDEA Lovers berencana membuat pagar, ini 3 syarat penting yang harus diikuti.
1. Beda Ketinggian untuk Pagar Depan, Samping, dan Belakang
Dalam merencanakan pagar (baik depan, samping, atau belakang) perlu diperhatikan aspek keamanan pekarangan dan lingkungan.
Untuk itu kamu perlu menentukan dan menerapkan peraturan daerah setempat mengenai ketinggian pagar dan kemasifannya (ketertutupannya).
Pagar samping dan belakang boleh saja dibuat tinggi sampai 4 m.
Tetapi tidak untuk pagar depan.
Pagar depan sebaiknya ketinggiannya tidak lebih dari 1,2 m (sesuai peraturan daerah setempat).
Pagar depan dibuat agak rendah dan berongga, tapi pagar samping dan belakang sebaiknya dibuat tertutup untuk keamanan.
Baca Juga: Pilah-pilih Material Pagar, Ini 6 Alternatif dan Karakternya
Baca Juga: Tak Semua Lahan Cocok untuk Bangunan Rumah, 6 Hal Ini Wajib Dicek sebelum Membuat Fondasi
Ketentuan tinggi maksimum pagar pekarangan dalam sebuah wilayah diatur melalui Keputusan Pemerintah daerah setempat.
Tinggi dan bentuk pagar dibuat sedemikian rupa supaya tidak mengganggu keserasian lingkungan.
Ketentuan terperinci mengenai pagar akan diatur sesuai dengan pengarahan pemugaran untuk masing-masing lingkungan.
Untuk mengetahui ketinggian pagar yang diizinkan, tidak ada salahnya bila menanyakan lebih dahulu tentang persyaratan tinggi maksimum pagar pekarangan ke pemerintah daerah setempat.
Ketentuan tinggi pagar menjadi sangat penting untuk diketahui sebelum kita membuat rencana pembangunan pagar, karena ketinggian pagar memengaruhi jenis pondasi yang akan digunakan.
2. Fondasi Pagar Beda dengan Fondasi Bangunan
Supaya kuat, pagar perlu diberi fondasi.
Fondasi pagar berbeda dari fondasi bangunan, karena pagar terletak di sekeliling halaman yang berbatasan dengan halaman tetangga, tidak boleh ada bagian dari struktur pagar yang merambah ke tanah tetangga.
Karena itu dibuatlah fondasi menerus penampang setengah atau dikenal dengan fondasi pagar.
Fondasi untuk pagar diletakkan di atas tanah keras, dengan kedalaman kira-kira 50 cm.
Lebar dasar fondasi memengaruhi daya dukung pondasi tersebut terhadap pagar di atasnya.
Semakin lebar fondasinya maka pagar semakin tidak mudah amblas (dengan catatan, fondasi langsung menyentuh tanah asli keras).
Baca Juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Menjual Rumah
Tapi ini bukan berarti bahwa kamu harus membuat penampang fondasi selebar-lebarnya.
Di atas fondasi pagar diberi sloof yang dihubungkan dengan angkur.
Tanpa angkur, elemen ini seperti berdiri sendiri-sendiri, tidak ada kekuatan yang menyatukan.
Akibatnya, bila ada gaya secara horizontal atau vertikal, elemen-elemen pagar ini bisa terpisah-pisah alias ambruk.
3.Jangan Merusak Tampilan Rumah
Desain pagar dapat menjadikan rumah semakin menonjol dan terlihat indah atau bisa juga justru membuat rumah jadi “kacau”.
Bukannya tidak mungkin, bangunan yang sudah indah dan memiliki gaya yang sangat dominan, jadi “rusak” tampilannya karena kehadiran pagar yang tidak mendukung gaya bangunan.
Dari segi bahan, pagar dapat dibuat dari kayu, bambu, beton, bata, atau logam.
Masing-masing material memiliki karakter spesifik yang akan memengaruhi penampilan bangunan secara keseluruhan.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)