Efek Bahan Pembersih Pakaian Engak Main-main, Jangan Disepelekan Bisa Meracuni Anak, Cek Lagi Kandungannya!

Jumat, 16 September 2022 | 09:55
Pexels

Efek Bahan Pembersih Pakaian Engak Main-main, Jangan Disepelekan Bisa Meracuni Anak, Cek Lagi Kandungannya!

IDEAOnline -Bahan-bahan pembersih selalu mengandung unsur kimia dan mikroorganisme yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Itulah sebabnya, beberapa produsen bahan pembersih mengeluarkan produk khusus untuk mencuci perlengkapan bayi dan anak-anak.

Menurut Dr. rer.nat. Budiawan, Direktur Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan, FMIPA-Universitas Indonesia ini menambahkan, bahan-bahan pembersih seperti deterjen khusus untuk perlengkapan anak tetap mengandung surfaktan.

Ini adalah bahan kimia sintetik di dalam deterjen, tetapi kadarnya tidak sekeras seperti dalam deterjen umumnya.

"Bahan-bahan pembersih ini juga memiliki kadar pH yang lebih rendah, tapi kemampuan membersihkannya sama saja," lanjut pria yang juga aktif sebagai dosen toksilogi di fakultasnya.

Baca Juga:Yaampun! Ternyata Mudah Masukan Unsur Desain Rumah Minimalis Modern ke Dalam Hunian, Gunakan Material Kaca

Baca Juga:Wajar Sih Kalau Masih Kena Tipu, Begini Cara Bedakan Ubin Keramik KW 1, KW 2 dan KW 3? Asli atau Palsu?

"Namun jangan lupa, perhatikan cara pemakaian dan takaran yang dianjurkan," tambah Budiawan.

Bukankah umumnya kalian suka menambahkan takaran agar busanya banyak? Padahal, busa bukanlah unsur utama dalam proses pembersihan.

"Busa yang lebih banyak tidak berarti bisa membersihkan lebih bersih. Malah, busa yang berlimpah-limpah ini bisa membebani lingkungan karena mengandung zat-zat kimia aktif," tandasnya.

Penting diketahui, umumnya kadar pH pada deterjen khusus untuk bayi dan balita sudah dibuat rendah dengan kemampuan mencuci yang menyamai deterjen biasa.

Jika pH pada deterjen biasa berkisar antara 10-11, maka pada deterjen khusus balita ini, nilai pH layaknya netral, yaitu sekitar 7.

Baca Juga:Yaampun! Ternyata Mudah Masukan Unsur Desain Rumah Minimalis Modern ke Dalam Hunian, Gunakan Material Kaca

Baca Juga:Wajar Sih Kalau Masih Kena Tipu, Begini Cara Bedakan Ubin Keramik KW 1, KW 2 dan KW 3? Asli atau Palsu?

Nakita.id

Efek Bahan Pembersih Pakaian Engak Main-main, Jangan Disepelekan Bisa Meracuni Anak, Cek Lagi Kandungannya!

"Kotoran yang melekat di baju anak umumnya kan berupa lemak, seperti susu, makanan, serta feses. Nah, proses pencucian dengan pH ini cukuplah untuk membersihkan kotoran-kotoran tersebut," papar Budiawan.

Disamping itu, deterjen ini umumnya telah ditambah dengan zat kimia yang sifatnya tidak mengganggu sifat deterjen itu sendiri.

Contohnya, jika dicuci memakai deterjen biasa tanpa bahan pelembut, topi wol bayi akan terasa kaku. Namun dengan deterjen khusus, bahan wol akan tetap lembut.

"Jadi, tetap nyaman dipakai oleh si bayi atau anak, sehingga tak membuatnya rewel." Uangkap Budiawan.

Walau begitu, bukan suatu keharusan, kok, untuk memakai deterjen khusus ini. Terutama jika harganya dianggap mahal dan didapatnya pun tak mudah.

Budiawan menyarankan, pakai saja sabun mandi batangan atau cair, atau deterjen biasa yang kadar pH-nya netral. "Tak masalah sepanjang kandungan zat-zat kimianya tidak mengubah fisik tekstil."

Baca Juga:Perhatian! Pindahkan Sekarang Juga 7 Barang Ini dari Kamar Tidur, 'Alhamdulilah' Tidur Makin Nyenyak..

Baca Juga:Pantas Rejeki Masih Seret, Coba Pindahkan Posisi Ranjang Jangan Menghadap ke Arah Pintu, Bocoran dari Ahli Feng Shui

Selain itu, IDEA lovers pun wajib tahu mencuci sayur dan buah-buahan dengan sabun pembersih boleh saja dilakukan.

Namun kemudian harus dibilas bersih-bersih dengan air matang, dua atau tiga kali. Biar bagaimanapun, sabun pembersih mengandung bahan kimia sintetis yang seharusnya tidak masuk ke dalam tubuh manusia.

Bila mencuci dengan deterjen, hindari kontak langsung dengan kulit tangan, karena akan menimbulkan iritasi pada kulit. Lebih baik gunakan sarung tangan plastik.

Pembersih lantai tak kalah berbahaya

Pembersih lantai yang sering IDEA lovers sebut karbol mengandung derivat fenol atau cresol yang sifatnya disinfektan dan juga senyawa klor yang menyebabkan korosit.

Bayangkan bila zat yang bersifat korosit ini masuk ke tubuh si kecil yang IDEA lovers sayangi. Bagaimana bisa?

Ketika habis mengepel dengan karbol, lantai memang tampak "kinclong" karena kotoran menghilang.

Tapi tahukah bahwa zat-zat kimia pembersih lantai masih tetap menempel di lantai?

Sementara itu, si kecil ingin bebas merangkak dengan jari-jari tangannya.

Coba bayangkan bila kemudian si kecil memasukkan tangannya ke mulut? Oleh sebab itu, jangan ragu membilas kembali lantai yang sudah dipel dengan air bersih untuk menghilangkan karbol yang menempel.

Repot sedikit, tapi aman buat si kecil. Pakai karbol sesuai takaran.

Baca Juga:Baru Seminggu Jadi Keliatan Lebar, 5 Cara Ini Buat Desain Dapur Minimalis Terlihat Luas, Gak Perlu Renovasi Besar!

Baca Juga:Hal Fatal yang Paling Sering Dilakukan Saat Menempatkan Wifi di Rumah, Jauhkan dari 5 Barang Ini Sekarang Juga!

Penting, jangan mencampur deterjen dengan pemutih.

Pemutih mengandung senyawa organoklor yang bila tercampur dengan deterjen yang bersifat asam, misalnya deterjen yang diberi lemon, akan menghasilkan gas yang disebut gas klor.

Itu bila terhirup, akan menyebabkan efek seketika seperti tenggorokan sakit, iritasi saluran napas, batuk, dan sesak napas.

Dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang kronis.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti