IDEAonline -IDEA lovers, pasti sering dengar karya dariNovriansyah Yakub atau yang biasa dikenal“Atelier Riri”?
Novriansyah Yakub atau yang akrab disapa Riri ini lahir pada 22 November 1980 kemudian memulai pendidikan formal dengan mengambil jurusan Arsitektur di Universitas Pancasila kemudian lulus di tahun 2004.
Kemudian sejak lulus, beliau mengawali karir di sebuah majalah yang bergerak dalam bidang arsitektur yaitu IDEA Magazine sebagai visual editor sejak Juni 2004 – Maret 2010.
Atelier Riri sendiri merupakan sebuah studio yang bergerak dan memulai semua aktivitasnya berdasarkan apa yang diyakini dan apa yang sudah dilakukan oleh Riri sejak beliau ‘debut’ dalam dunia arsitektur.
Hari ini,Atelier Riri bersama denganAndreaswidi sebagai fotografer, dan Tedanesia untuk desain grafis, baru saja meluncurkanbuku More or Less.
Andreaswidi sebagai fotografer mengambil andil untuk menangkap bingkai-bingkai visual yang membawa banyak cerita. Mengabadikan bagaimana cahaya matahari, tumbuhan, hewan peliharaan, dan manusia berinteraksi dengan bidang-bidang arsitektur rancangan Atelier Riri.
Kadang ruang harus terbuka lebar dan mengundang cahaya matahari masuk, terkadang justru harus dibatasi dan direduksi. Perjalanan arsitektur Atelier Riri dari rumah ke rumah memiliki cerita yang berbeda dan menjawab problem yang berbeda-beda pula. Material pun tidak bisa hadir dengan sama ketika harus mengemban fungsi yang berbeda di setiap bangunannya.
Buku ini tidak bercerita degan bahasa formal dan kaku. Menceritakan desain dan bagaimana kehidupan berubah dan mengubah arsitekturnya dari sudut pandang Novriansyah Yakub, Principal dari Atelier Riri yang memaparkan pemikiran desainnya.
“Besar harapan bahwa isi buku ini akan sampai tidak hanya ke kalangan dari dunia arsitektur saja, tetapi juga seniman, fotografer, atau fashion designer serta memberikan inspirasi untuk menciptakan karya seni lainnya.
Di sisi lain, buku ini juga diperuntukkan bagi publik atau orang awam untuk menikmati arsitektur, fotografi, dan juga desain grafis dengan lebih casual.”
Sementara itu, Andreas Perbowo Widityawan dari Andreaswidi Photography mengabadikan karya-karya Atelier Riri dengan melibatkan spontanitas dan menjadi wujud apresiasi terhadap ruang, detail, dan karya tersebut secara keseluruhan.
“Sering kali saya terbawa perasaan untuk mengabadikan angle-angle yang sebelumnya tidak ada dalam konsep. Namun spontanitas ini membuktikan bagaimana arsitektur karya Atelier Riri menggugah melalui ruang dan detailnya,”jelasnya.
More/Less ini juga menjadi ajang ekslorasi ketiga kolaborator dalam meramu sebuah pengalaman literasi yang baru dan menyegarkan.
“Tedanesia menyuguhkan desain yang playful dan interaktif agar pembaca buku ini bisa mendapatkan pengalaman unik dan casual dari buku yang membahas tentang arsitektur,” jelas Dodo Aldiano dari Tedanesia.
Book launching More/Less by Atelier Riri x Andreaswidi x Tedanesia ini dilaksanakan di Creativo Marketing Gallery di Bintaro dan menjadi bagian dari Bintaro Design District 2020 yang diselenggarakan tahun ini setelah tertunda karena pandemi.
Harapannya buku ini bisa membuat pembacanya memiliki apresiasi lebih dalam tentang arsitektur, fotografi, desain grafis, dan bagimana hidup selalu menjadi inspirasi bagi insan kreatif.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)