IDEAonline - Seperti yang IDEA Lovers tentunya sudah tahu, kompor adalah salah satu alat memasak yang paling penting di dapur.
Semua dapur tentu harus memiliki kompor.
Namun, tahukah IDEA Lovers bahwa kompor memiliki berbagai jenis?
Salah satunya adalah kompor built-in, yaitu kompor yang sudah “tertanam” di dapur.
Artikel berikut akan membahas mengenai pro dan kontra kompor jenis built-in untuk menjadi bahan pertimbangan IDEA Lovers ketika memilih jenis kompor untuk dapur di rumah.
Pertama-tama, kompor built-in bisa membawa berbagai keuntungan untuk dapur kita. Berikut daftar keunggulannya!
Baca Juga: Ini Alasan Dapur Minimalis Wajib Menggunakan Keramik
Tampilan Bersih dan Seragam di Dapur
Salah satu keuntungan terbesar dari kompor built-in adalah tampilan dapur yang bersih dan seragam, tidak seperti kompor lantai.
Karena tidak memiliki kaki, kompor built-in cocok dengan furnitur atau meja dapur, mendukung rasa kontinuitas elemen yang membentuk dapur.
Belum lagi kompor built-in juga memiliki tampilan yang jauh lebih modern.
Kemudahan Pembersihan
Konpor built-in juga memiliki poin plus dalam hal kebersihan, karena tidak adanya kaki memungkinkannya pas di furnitur atau meja, menghilangkan celah dan ruang di mana tumpahan dan potongan makanan bisa jatuh.
Memiliki Oven
Berbeda dengan cooktop, kompor built-in sering kali sudah memiliki oven, jadi kita tidak perlu khawatir membeli alat tambahan.
Baca Juga: Tips Mix and Match Mendekorasi Ruangan dengan Cermin Antik
Berbagai Macam Ukuran dan Model
Keuntungan lain dari kompor built-in adalah banyaknya model dan ukuran yang tersedia di pasaran.
Sebagai permulaan, kita dapat memilih kompor sesuai dengan jumlah tungku yang kita butuhkan (4, 5, atau 6 tergantung kebutuhan).
Selain itu, kompor built-in masih memiliki fasilitas tertentu, seperti pemanggang, fungsi pembersihan sendiri, dan pengatur waktu.
Beberapa model bahkan memiliki opsi oven ganda.
Kompor built-in masih bervariasi dalam warna dan bahan pembuatannya.
Ada model kompor built-in hitam atau stainless steel, misalnya.
Model lain tidak memiliki bagian atas, hanya meja kaca dengan tungku, mensimulasikan kompor tanam.
Di sisi lain, berikut kerugian dari kompor built-in.
Baca Juga: Tips untuk Pemula Memilih Karya yang Tepat untuk Dekorasi Rumah
Harga
Kompor built-in memiliki kerugian dalam segi harga.
Jika dibandingkan dengan kompor lantai konvensional, versi built-in harganya bisa tiga kali lebih mahal, tergantung merek dan modelnya.
Jika dibandingkan dengan kompor tanam, perbedaan harga kompor built-in tidak terlalu signifikan, terutama karena perlu diperhitungkan tidak hanya harga kompor tanam tetapi juga harga oven yang harus dibeli secara terpisah.
Pada akhirnya, nilainya praktis sama.
Mungkin Tidak Muat di Beberapa Dapur
Masalah lain dengan kompor built-in adalah mungkin tidak muat di beberapa jenis dapur.
Dapur yang lebih kecil akan mengalami kesulitan dengan ukuran perangkat, dan karena alasan itu, menghabiskan lebih banyak ruang.
Kerugian lainnya adalah kompor built-in hampir tidak cocok dengan perabot modular standar.
Dibutuhkan struktur yang tetap dan kokoh untuk menggunakan kompor built-in.
Karena itu, model kompor ini membutuhkan dapur yang terencana.
Baca Juga: Cara Memanfaatkan Warna Cokelat di Interior Rumah
Pemasangan yang Hati-Hati
Kompor built-in besar dan berat, sehingga sulit untuk memasang alatnya sendiri dan membuat semua sambungan dengan benar.
Jika ragu, andalkan bantuan tenaga kerja khusus.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di website www.ideaonline.co.id, Facebook IDEA Online, TikTok IDEAonline, Instagram @ideaonline, Instagram @tabloidrumah, dan Youtube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)