3 Jenis Kompor yang Ada di Pasaran, Cocok untuk Dapur Minimalis

Senin, 06 Maret 2023 | 18:00
IKEA

3 Jenis Kompor yang Ada di Pasaran, Cocok untuk Dapur Minimalis

IDEAonline-Dapur minimalis sendiri memang tidak jauh dari konsep interior minimalis yang sudah sering IDEA lovers ketahui di pasaran.

Desain minimalis adalah konsep desain yang menggabungkan antara estetika dan kesederhanaan.

Hasilnya pun adalah gaya dekorasi rumah yang luwes dan tidak berlebihan namun memiliki banyak manfaat maksimal.

Selain desainnya, ada yang sering terlupakan yaitu kompor.

Jika IDEA Lovers masing menggunakan kompor gas di rumah, IDEA Lovers mungkin bertanya-tanya apakah beralih ke kompor induksi atau kompor listrik adalah pilihan yang lebih tepat.

Untuk menjawab pertanyaan IDEA Lovers, artikel yang dilansir dari pcrichard.com (30/11/2017) ini telah merangkum hal-hal yang harus IDEA Lovers ketahui mengenai kompor induksi, kompor listrik, dan kompor gas, serta mana pilihan yang terbaik.

Kompor Induksi vs. Kompor Gas

ingeniovirtual.com

Ilustrasi kompor gas, listrik, dan induksi

Sederhananya, banyak orang setia memasak dengan kompor gas karena ini adalah metode yang paling akrab bagi mereka.

Banyak koki lebih suka menggunakan metode memasak yang sudah mereka ketahui luar dalam daripada beralih ke metode yang belum pernah mereka gunakan sebelumnya.

Saat membandingkan kompor induksi dengan kompor gas, kompor gas pasti menang dari segi keakraban.

Fitur lain yang dihargai oleh banyak koki adalah indikasi visual tingkat panas saat kita memasak.

Baca Juga: 3 Tips Memanfaatkan Warna dan Tekstur Terakota ke Hunian

Baca Juga: Pertimbangan Menggunakan Countertop Batu Alam di Dapur Minimalis

Nyala kompor gas memungkinkan kita untuk melihat dengan jelas tingkat panas lebih baik daripada induksi, meskipun banyak model kompor induksi memiliki fitur LED untuk memberi pengguna visual yang jelas tentang panas panci.

Perbedaan utama antara kompor gas dan kompor induksi adalah bahwa kompor induksi secara signifikan lebih efisien daripada gas.

Makanan yang dimasak dengan induksi akan menerima 90% dari panas yang dihasilkan, dibandingkan dengan hanya 40-55% untuk gas.

Ini membuat dapur kita jauh lebih sejuk dan nyaman saat kita sedang menyiapkan makanan.

Memasak dengan induksi juga mengurangi risiko luka bakar dan kebakaran yang tidak disengaja, karena tidak ada api terbuka dan peralatan masak itu sendiri adalah satu-satunya sumber panas.

Jika anggaran menjadi perhatian utama, kesiapan gas dapur akan menjadi faktor penting dalam memilih antara kompor induksi atau kompor gas.

Di satu sisi, peralatan induksi cenderung lebih mahal di depan; di sisi lain, sebagian besar tidak memerlukan sambungan khusus di luar outlet listrik 220-240v.

Jika dapur belum dilengkapi dengan saluran gas untuk oven atau kompor tanam, menambahkannya bisa mahal dan memakan waktu.

Pertimbangan terkait anggaran lainnya adalah bahwa induksi mungkin mengharuskan kita mengeluarkan uang untuk panci dan wajan baru, karena hanya jenis peralatan masak tertentu yang dapat digunakan untuk memasak induksi.

Untuk melihat apakah peralatan masak bisa digunakan dengan induksi, letakkan magnet di bagian bawah. Jika menempel, bisa digunakan untuk memasak dengan kompor induksi.

Jika IDEA Lovers berpikir untuk memilih kompor induksi, IDEA Lovers mungkin harus membeli peralatan masak baru selain kompor baru.

Kompor Induksi vs. Kompor Listrik

Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Meja Dapur Minimalis Harus Ada

Baca Juga: Mau Ganti Kabinet Dapur? 5 Warna Ini Bikin Betah, Ada Warna Hijau Sage

Kompas.com
Shutterstock

Ilustrasi kompor listrik.

Memasak dengan listrik sedikit lebih mirip dengan memasak dengan kompor induksi daripada dengan gas, tetapi masih ada banyak perbedaan antara kompor induksi dengan kompor listrik.

Tidak seperti gas, sebagian besar rentang induksi atau listrik tidak memerlukan jenis sambungan khusus apa pun di luar stop kontak 220-240v.

Namun, induksi memang memberi koki lebih banyak kontrol langsung atas tingkat panas daripada listrik; ketika panci digunakan untuk memasak induksi, suhunya berubah saat arus disetel.

Ini tidak berlaku untuk listrik, karena panci membutuhkan waktu untuk mengejar suhu sumber panas.

Sementara listrik tentu lebih hemat energi daripada gas, induksi masih merupakan pemenang yang jelas untuk efisiensi.

Kompor listrik hanya memungkinkan 65-70% panas mencapai makanan dibandingkan dengan induksi yang memungkinkan 90% panas sampai ke makanan.

Ini membuat dapur minimalis tetap lebih dingin dengan induksi daripada memasak dengan listrik.

Sementara risiko kebakaran lebih rendah dengan listrik dibandingkan dengan gas, risiko masih lebih rendah dengan induksi.

Sebab wajan itu sendiri adalah satu-satunya sumber panas dalam memasak dengan kompor induksi, risiko luka bakar di dapur minimalis juga sangat berkurang.

Jika biaya dimuka menjadi perhatian besar, memasak kompor listrik mungkin adalah pilihan yang lebih baik.

Kompor listrik harganya lebih murah daripada kompor induksi, ditambah lagi, kompor listrik tidak memerlukan peralatan masak khusus seperti kompor induksi.

Sementara memasak dengan kompor induksi memiliki banyak manfaat lain, kompor listrik jelas merupakan pilihan yang lebih ramah anggaran.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti