IDEAOnline – Produsen atap bitumen ramah lingkungan, Onduline Group, meresmikan pabrik baru bernama “PT Onduline Manufaktur Indonesia”, Senin (11/11/2024).
Pabrik ini berdiri di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kraton-Pasuruan, Jawa Timur.
Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane mengatakan, pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari komitmen Onduline yang ingin melestarikan sumber daya alam dan mengurangi konsumsi energi.
“Onduline yang berada di bawah naungan Kingspan Roofing and Waterproofing
berkomitmen untuk menerapkan teknologi hemat energi (di pabrik ini) dan menggunakan kendaraan operasional elektrik di area manufaktur,” ungkap Esther dikutip dari rilis resmi, Selasa (12/11/2024).
Terkait pembangunan pabrik, Esther menjelaskan bahwa pabrik seluas 1,2 hektare ini dibangun dengan dana investasi lebih dari Rp 150 miliar.
Perjanjian pembangunan telah ditandatangani oleh PT Onduline Manufaktur Indonesia dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) selaku pengelola PIER sejak September 2022.
Pabrik ini dilengkapi dengan teknologi modern, seperti lini impregnasi dan pengecatan otomatis, serta fasilitas pemotongan dan pengemasan.
Dukungan teknologi mutakhir yang tersedia di pabrik ini juga ikut membantu proses produksi atap bitumen yang cepat dan efisien, serta menghasilkan pilihan warna tak terbatas.
Selain itu, hadir juga teknologi painting line juga memungkinkan kecepatan pengecatan hingga tiga kali lipat untuk kombinasi warna menarik, dari gradasi terang ke gelap, serta finishing doff hingga glossy.
“Tersedia juga fasilitas research and development (R&D) yang menjadikan pabrik ini sebagai Innovation Centre Onduline untuk kawasan Asia,” tambahnya.
Padatahap awal, pabrik ini menargetkan kapasitas produksi lebih dari 2 juta meter persegi atap bitumen, meliputi berbagai jenis produk seperti Onduline Classic, Onduvilla, Onduline Tile, Duro 235, dan Onducasa.
Sertifikasi ISO 14001 juga akan dilakukan perusahaan untuk memastikan pengelolaan lingkungan berstandar tinggi, sementara ISO 9001 akan menjaga konsistensi kualitas produksi.
“Produk dari pabrik Pasuruan juga memenuhi standar nasional dan global, termasuk SNI 7711.1:2012,” jelas Esther.
Selain memperkuat komitmen ramah lingkungan, Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Roki Christian Hadi menambahkan, pabrik ini juga ikut mendukung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan targer sebesar 40 persen.
"TKDN ini mencakup penggunaan bahan baku lokal dan tenaga kerja dari Pasuruan. Sebanyak 85 persen karyawan pabrik adalah putra-putri Pasuruan,” papar Roki.
Baca Juga: Arsitek Indonesia Borong Gelar Juara Lomba Desain Onduline Green Roof Awards 2023 Asia
Dengan pembangunan pabrik baru ini, Onduline ingin terus menghadirkan produk berkualitas tinggi di Indonesia.
Pada 2024, Onduline menargetkan pertumbuhan 10 hingga 15 persen, dengan ambisi tumbuh 20-25 persen setiap tahun mulai 2025.
Indonesia diproyeksikan menjadi pasar terbesar Onduline dalam lima tahun mendatang, menyusul Turki dan Prancis.
"Indonesia akan menjadi jantung inovasi untuk negara-negara Asia lain. Itu sebabnya investasi di painting line, formulasi, dan profil dihadirkan di Pasuruan sebagai menjadi innovation centre se-Asia," tegas Esther.