Lampit: Karpet Lantai Tradisional yang Adem

Minggu, 29 September 2013 | 07:00
Putri Dwimirnani

Lampit Karpet Lantai Tradisional yang Adem

Jika karpet identik dengan karakternya yang hangat, lampit justru menawarkan permukaan yang dingin. Maka, alas lantai yang satu ini memang pas digunakan di daerah beriklim hangat.

Berasal dari Kalimantan Selatan, lampit merupakan tikar tradisional yang terbuat dari anyaman rotan. Bagi yang memiliki masalah dengan debu, produk ini tentu cocok dengan Anda. Sebab, lampit tidak menyimpan debu selayaknya karpet. Ketahanannya pun cukup baik, sehingga tak perlu khawatir menggantinya dalam waktu singkat.

Dijual dalam ukuran yang sangat variatif, Anda dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan. Mau diletakkan di bawah meja kopi atau dihamparkan memenuhi lantai? Boleh, kok. Tempatkan saja sesuai selera. Penempatan lampit di ruang keluarga seperti ini bisa menjadi inspirasi. Diletakkan di atas lantai hitam, lampit berukuran besar ini terlihat menonjol dengan warna rotan yang cerah.

Untuk menambah keakraban suasana, himpitkan pada kaki sofa sehingga nyaris tak ada jarak di antara keduanya. Dan, biarkan ruangan melompong tanpa kehadiran meja kopi sehingga keberadaan lampit lebih terekspos.. Walau dilengkapi dengan sofa, bentangan lampit di bawahnya seolah memberi tempat untuk duduk lesehan. Hasilnya, ruang keluarga terlihat lebih 'merakyat'.

Bila tak ingin kehilangan kehangatan karpet, tambahkan saja kain tenun atau semacamnya di atas lampit. Lengkapi pula dengan beberapa bantal duduk di atasnya. Lebih nyaman dan 'membumi', bukan?

Foto: iDEA/Tri Rizeki Darusman

Tag

Editor : Putri Dwimirnani