Terkadang kita perlu menabrak pakem untuk melakukan penyesuaian dengan kebutuhan. Sesuatu yang tidak umum bisa saja kita terapkan. Kalau memang cocok, mengapa tidak? Termasuk memindahkan letak ruang makan ke bagian depan rumah.
Umumnya, area makan ditempatkan di dekat ruang keluarga karena sifatnya yang semi privat. Para tamu tak boleh dilibatkan dalam aktivitas tersebut. Kecuali, bagi mereka yang diundang ke sana karena mereka merupakan rekan atau kerabat dekat.
Di era modern seperti sekarang ini, banyak terjadi pergeseran adat dan kebiasaan. Kini, kegiatan makan bersama mulai jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing anggota keluarga. Sebagai gantinya, justru aktivitas ini lebih banyak melibatkan rekan atau kolega.
Berangkat dari sanalah perubahan konfigurasi ruang ini terjadi. Paulus Dewanto, arsitek yang mendesain rumah ini, sengaja menempatkan ruang makan di bagian depan justru untuk menyediakan privasi bagi penghuninya. Dengan begini, para tamu bisa dijamu di ruang makan tanpa mengganggu keluarga.
Serunya, ruangan dibuat terbuka dengan memanfaatkan kaca sebagai dinding. Pandangan pun langsung tertuju pada halaman di sekitar rumah. Di malam hari, taman akan terlihat makin cantik dengan gemerlap lampu. Tamu mana yang tak senang dijamu seperti itu?
Kalau kebiasaan Anda termasuk yang sudah berubah, tak ada salahnya menerapkan konsep seperti ini.
Foto: iDEA/Tri Rizeki Darusman