Sebelum menentukan skema warna, perhatikan berbagai aspek yang terkait. Misalnya, usia dan karakter anak. Jika anak Anda berusia di bawah lima tahun, gunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning. Sebab, menurut Prof. Primadi Tabrani, pakar bahasa rupa Institut Teknologi Bandung, kreativitas anak bisa dirangsang dengan warna-warna tersebut.
Untuk anak berusia di atas lima tahun, pilihan warna bisa lebih variatif. Ada banyak campuran warna seperti hijau, ungu, atau oranye, yang bisa Anda gunakan. Terasa terlalu mencolok? Padankan dengan warna komplemennya. Misalnya, hjau lemon bisa dipadukan dengan cokelat gelap agar tak terlalu silau. Aplikasinya pun tidak langsung memenuhi dinding, tetapi dengan membangun nuansa semata. Seperti kamar tidur anak perempuan yang satu ini.
Dinding dan lantai kamar dibiarkan dibalut warna netral, yaitu krem dan cokelat. Selebihnya, nuansa dibangun hanya dengan memasang seprai berwarna hijau dan gorden kuning. Karena warnanya yang cukup mencolok, Anda tak perlu repot menempatkannya dalam jumlah besar.
Mudah, bukan? Bahkan, dengan begini Anda bisa mengubah nuansa ruangan dengan mengganti seprai dan gorden jika anak mulai bosan. Hemat biaya dan praktis. Anak senang, Anda pun tenang.
Foto: iDEA Online/Yogie Candra Bhumi
Lokasi: Rumah Contoh Tatar Larang Tapa, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung