Bicara soal cahaya, yang terbayang di benak kita adalah lampu. Padahal, ada sumber yang lebih melimpah dan hemat energi. Ya, cahaya matahari jawabannya. Kalau dimanfaatkan dengan optimal, kita bisa mengurangi beban biaya listrik. Jadi lebih hemat, deh.
Sebagai sumber cahaya alami, matahari memiliki colour rendering index (CRI) yang sangat baik. Artinya, warna yang disinari oleh matahari akan terlihat sebagaimana mestinya. Berbeda dengan lampu sodium, misalnya. Kain berwarna biru bisa tampak sebagai hijau karena pancaran cahayanya yang kekuningan.
Lalu, mengapa tidak menggunakan pencahayaan alami untuk kamar mandi?
Kendala utama yang muncul adalah masalah privasi. Maklum, namanya juga kamar mandi. Mau tak mau, ruangan harus dibuat serba tertutup. Padahal, untuk menghadirkan cahaya alami kita harus membuat bukaan yang cukup lebar. Sementara, kita tak mungkin menggunakan tirai atau gorden yang terbuat dari kain karena rentan basah dan menimbulkan jamur.
Salah satu solusi yang bisa dimanfaarkan adalah horizontal blinds. Bentuknya yang ringkas dan bisa menutup sempurna merupakan jawaban atas masalah privasi ini. Risiko basah dan jamur pun bisa dihindari dengan memilih material. Vynil atau plastik merupakan pilihan tepat. Keduanya mudah dibersihkan dan tak bisa ditumbuhi jamur.
Ketika sedang tidak digunakan, atur blindspada posisi terbuka. Sedangkan, ketika Anda berada di dalam, tutup saja kerainya. Cahaya matahari masih bisa masuk dari sela-selanya, kok. Aman dan nyaman, bukan? Dan yang pasti, dapat menjaga privasi tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Foto: iDEA/Dean Martin Saerang