Natural. Demikian yang terlintas di benak saya ketika melihat bagian depan rumah pasangan ini. Ada pagar tanaman, kolam teratai, dan papan kayu di bagian teras. Semuanya bersatu menciptakan suasana alami.
Memasuki bagian dalam rumah, terdapat ruang tamu yang juga difungsikan sebagai ruang keluarga. Terlihat rak setinggi 2,5m yang menempel pada dinding. Ukurannya disesuaikan dengan area yang tersedia. Pada bagian bawah rak terdapat meja TV yang dilengkapi laci. Dari bagian tengah ke atas, rak dibiarkan terbuka. Buku, aksesoris, dan pajangan cantik menghiasi setiap celahnya.
Sepintas, rak terlihat terbuat dari kayu solid. Namun, ternyata serat cantik yang terlihat di permukaan rak berasal dari veneer. Finishing-nya menggunakan melamik natural. Warna putihnya menggunakan finishing fancy.
Menengok ke bawah, kita akan melihat lantai yang dilapisi parket. Selain itu, ada karpet yang menambah suasana hangat pada ruang ini. Melihat area penerimaan ini saja, kita dapat mengetahui kecintaan pemilik terhadap material alami.
Melewati ruang keluarga, kita akan melihat ruang makan. Backgroundbatu alam berwarna abu-abu menjadi penyeimbang warna ruang. Warna hangat dari kayu berpadu dengan warna dingin dari batu alam. Di bagian dinding lain digunakan paduan wallpaperdan bata ekspos.
Selain permainan material dinding, ada yang unik lagi di ruang ini. Lubang anginnya diberi penutup papan kayu. Papan kayu diletakkan tak beraturan. Bahannya menggunakan kayu yang tidak terpakai, sehingga tidak ada bahan yang terbuang sia-sia.
Di sisi kanan ruang makan terdapat pintu ke kamar anak. "Untuk persiapan bertambahnya anggota keluarga," jelas Yoga, pemilik rumah. Perabot kamar anak dibuat built-in. Dengan luas terbatas, pilihan sistem built-inmemang tepat. Setiap sudut ruang dapat difungsikan dengan maksimal. Dua tempat tidur, meja belajar, dan lemari penyimpanan, ada di kamar ini. Pilihan finishing-nya sama, yaitu melamik natural. Di bagian laci digunakan finishing berwarna-warni.
Menarik sekali melihat tatanan ruang rumah ini. Meskipun menginginkan rumah yang berfokus pada fungsi, Yoga dan Vega, istrinya, tidak lupa menambahkan aksesori. Beberapa aksesori memiliki cerita tersendiri. Misalnya patung di permukaan batu alam. Patung tersebut merupakan karya ayah Yoga. Beberapa aksesori lain dibawa langsung dari kampung halaman Yoga, Yogyakarta.
Menjelajahi rumah ini, kita akan merasakan kehangatan. Bukan hanya dari pemilihan warna dan material alami, tetapi juga dari cerita di balik pajangannya. Pada akhirnya terwujud pepatah, "Home is where the heart is."
Foto: iDEA/Licco Indrawan
Lokasi: HunianYoga Budihartamto, Graha Raya Catalina, Bintaro, Tangerang