Ruangan berakustik baik memang diperlukan saat Anda ingin menikmati sajian audio yang baik. Masalah muncul saat suara yang dihasilkan oleh perangkat elektronik atau perangkat penghasil suara terpantul dan menimbulkan ketidaknyamanan di telinga.
Ada dua jenis pantulan suara yang umum terjadi di ruangan.. Pantulan tersebut biasanya berupa gaung dan gema. Gema adalah pantulan suara yang dipantulkan sempurna, namun terdengar tak bersamaan dengan sumber suara. Sedangkan gaung adalah pantulan suara yang tidak utuh, dan terdengar hampir bersamaan dengan suara yang dihasilkan oleh sumber suara. Kedua jenis pantulan ini bisa menjadi gangguan saat mengganggu kualitas suara asal. Ada juga pantulan yang dibutuhkan untuk memperkuat sumber suara asli.
Telinga manusia tidak dapat membedakan gema dengan suara asli jika jeda waktu lebih kecil dari 1/10 detik. Karenanya, untuk dapat menghasilkan gema yang dapat didengar dengan jelas oleh sumber suara, dinding pantulan minimum harus berjarak sekitar 16,2 meter dari sumber suara tersebut, gema yang terjadi dengan jarak dibawah pantulan minimum tersebut, biasa disebut dengan gaung.
Ada dua cara mengendalikan gaung dan gema ini. Cara yang pertama adalah dengan menyerap pantulan yang mengganggu, yakni dengan menempatkan material yang menyerap suara (biasanya berbahan fabric). Cara lain adalah menyebar suara dengan diffuser. Difusser ini bisa berupa bidang-bidang masif (yang bisa memantulkan suara) namun dibentuk sedemikian rupa agar arah pantul suara sesuai dengan yang diinginkan.
Pada bangunan berakustik baik, seperti di gedung teater atau konser, sumber suara bisa didengar dengan baik dari sudut mana saja, tanpa harus menggunakan pengeras suara. Hal ini bisa terjadi karena gelombang suara asal dipantulkan dengan baik oleh material akustik di area panggung, dan diserap dan diarahkan dengan baik oleh material dindng di area penonton.
Foto: Dok. iDEA
Ilustrasi: iDEA/Indra Zaka Permana
Sumber:
- Buku Ragam Aplikasi iDEA: Dinding
- http://id.wikipedia.org