Karpet yang tersedia sekarang ini hadir dengan ragam material, mulai dari serat halus hingga bulu. Namun, jenis-jenis karpet ini tidak serta merta dapat digunakan di setiap ruang. Kita tetap harus memperhatikan jenis kebutuhan karpetnya dan konsep ruangnya.Karpet masih tetap menjadi primadona dalam hal aksesoris pelapis lantai. Bagaimana tidak? karpet lembut dikaki, menghangatkan dan sangat mudah untuk dipindahkan sesuai dengan keinginan kita sehingga efisien dalam proses penataan ulang ruang. Kemudian bagaimana dengan pemilihan jenis karpet yang tepat untuk diletakkan dalam ruangan?
Penggunaan karpet pada kamar cenderung menggunakan karpet jenis scatters atau lebih dikenal dengan namaaccentrug. Ukurannya tidak besar, bulu-bulunya pun lebih pendek dan didesain dengan aneka rupa bentuk.Mulai dari bentuk klasik semisal persegi panjang, bulat hingga bentuk yang mengadopsi tokoh-tokoh kartun. Alternatif lainnya adalah karpet berbahan benang rajutan (saxony) juga dapat digunakan pada kamar Anda.
Untuk ruangan dengan aktivitas yang cukup tinggi biasanya menggunakan karpet berbahan nilon, wol atau jalinan serat (twistpile-looppile). Karpet jenis ini biasanya lebih tahan terhadap tekanan dan tidak mudah rusak. Selain itu kita juga mengenal karpetwoven. Karpet ini termasuk karpet mewah mengingat harga dan material yang digunakan memang mahal. Namun karpet ini dapat digunakan diseluruh jenis ruang.
Permasalahan yang kerap muncul pada karpet adalah debu yang menumpuk. Karenanya, karpet seringkali menjadi penyebab kambuhnya asma. Bersihkan karpet secara rutin setiap seminggu sekali dengan menggunakan alat penghisap debu. Pastikan juga untuk menjemur karpet di bawah sinar matahari. Metode memukul karpet agar debu hilang juga terbilang efektif namun pastikan alat yang digunakan tidak memiliki sudut tajam yang dapat merusak serat karpet. Biasanya alat yang digunakan berbahan rotan.
Tingginya aktivitas diatas karpet membuatnya mudah kusam dan rentan dengan noda yang melekat. Solusi yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda adalah dengan menggunakan kain yang dapat menyerap cairan semisal kanebo dan sejenisnya. Mendiamkan noda dalam waktu lama membuat proses pembersihan noda semakin sulit karena noda telah melekat dengan kuat.
Foto : Dok.iDEAProperti : Hunian Irvan Prawiranata.