Yuk, Beri Ruang untuk Sirkulasi Angin

Rabu, 07 Februari 2018 | 10:00
Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)

Yuk Beri Ruang untuk Sirkulasi Angin

iDEAonline – Untuk menyiasati hal tersebut, ada kalanya kita harus memberikan ruang untuksirkulasi angin. Membuat lubang aliran udara pada bangunan rumah dan pada tepi plafon, memiliki atap buka tutup, mempunyai banyak jendela, dan mengatur datangnya angin dengan kaca nako.

Lubang angin biasa diterapkan pada atap yang berbentuk pelana. Jika hunian Anda berada di kawasan iklim tropis, perbanyaklah lubang angin.

Itu akan membuat sirkulasi udara di rumah lancar dan mengoptimalkan ruang untuksirkulasi angin. Sedangkan di daerah pegunungan, jumlah lubang angin dikurangi karena pada dasarnya daerah pegunugan sudah berhawa sejuk.

1. Celah Angin pada Plafon

Lokasi: Rumah Roy Tan, Bendungan Hilir, Jakarta/Arsitek: Aaron Purbo

Lalu untuk membuat ruang untuksirkulasi angin, coba buat juga celah angin pada bidang plafon. Hal ini bisa mengurangi radiasi panas pada ruangan. celah di tepi plafon dapat berupa kisi-kisi mirip teralis yang lazim dipakai pada jendela rumah.

Celah angin tidak perlu ada di setiap sudut rumah. Buat celah angin pada bagian-bagian yang terkena radiasi panas langsung. Material yang dipakai juga harus tahan lama dan yang tidak mudah rusak terkena perubahan cuaca.

Menggunakan besi atau alumunium pun cukup dan jangan lupa lapisi juga dengan lapisan antikarat.

2. Atap Buka Tutup

Lokasi: Rumah Herawati, Ragunan, Jakarta/Arsitek: Adi Purnomo

Bisa juga dengan atap buka tutup (sun louvre). Atap buka tutup ini tidak hanya 'membawa' angin, namun dapat menyuplai cahaya matahari untuk ruangan sehingga bau apek pun lenyap.

Lokasi: Rumah Poppy Wakulu, Ciledug, Tangerang/Arsitek: Nehemia

Sun louvre juga dapat meminimalisir penggunaan lampu. Cukup tempatkan sun louvre di ruangan yang kurang cahaya, lalu voila! Ruangan akan terang terkena sinar matahari.

3. Perbanyak Jendela

Lokasi: Rumah Kartika Mahendrasmi, Jakarta

Perbanyaklah jendela! Selain tidak memakan boros listrik dan biaya, dengan banyak jendela sirkulasi udara ideal akan terpenuhi. Besar jendela untuk satu ruang dalam rumah tropis sebaiknya 15% - 20% dari luas ruang. Jika pemandangan luar cukup bagus, tidak ada salahnya membuat jendela yang besar dan lebar.

4. Pakai Jendela Nako

Lokasi: Rumah Sithowati Sandrarini,Jakarta/Arsitek: Adi Purnomo

Kadang, jendela nako dianggap kuno untuk diterapkan di rumah. Rangka jendela nako yang sering macet juga membuatnya 'ditinggal' pelanggan.

Tapi, kini hadir rangka dari bahan plastik polipropilen yang membuat nako mudah dibuka dan ditutup tanpa khawatir macet. Dengan adanya nako, Anda bisa mengatur arah datangnya angin.

So, iDEALovers, kenapa tidak memberikan ruang untuksirkulasi angin?

Foto: Roy Rubianto, Yuliandi Kusuma

Sumber: IDEABOOKS (SOLUSI PRAKTIS) RUMAH SEJUK & HEMAT ENERGI

Editor : Febrina Syaifullana (@vinna_mooo)