Beda Jenis Beda Kelebihan, Cek Ragam Kompor yang Ada di Pasaran!

Sabtu, 03 Juni 2017 | 04:50
idea

Kenali Ragam Kompor untuk Dapur Anda

iDEAonline Kompor memegang peran penting pada dapur. Itu sebabnya, iDEA-Lovers perlu mengetahui karakteristik jenis kompor di rumah serta cara merawatnya. Berbeda jenis, berbeda pula cara perawatannya. Supaya kompor Anda tetap awet, yuk, kenali karakteristik ragam kompor untuk dapurAnda.

Kompor Gas

Cara pemakaian dan perawatan yang praktis membuat kompor jenis ini jadi yang paling diminati masyarakat. Kompor gas punya bentuk yang beragam. Ada yang dapat dipindah-pindah (portable), berdiri sendiri (free standing), atau jenis tanam (built-in) - untuk dimasukkan ke meja dapur atau kitchen set. Badan kompor biasanya terbuat dari stainless steel, kaca, atau kombinasi keduanya. Umumnya, badan kompor dilapisi dengan non-stick coating untuk menghindari kelengketan. Selain itu, kompor juga dilapisi dengan enamel sebagai antigores.

Badan kompor gas portable ada yang terbentuk dari satu kesatuan pelat metal tanpa sambungan (full pressed body), ada juga yang memiliki sambungan. Masing-masing mempunyai kelebihan. Body tanpa sambungan mampu mengurangi deformasi akibat pemuaian karena panas. Sementara yang sambungan mudah dibersihkan sampai ke bagian dalamnya.

Tungku pada kompor biasanya berjumlah satu sampai empat buah. Pada umumnya sebuah tungku hanya memiliki satu burner head. Tetapi akan lebih efektif bila terdapat dua burner head dalam satu tungku, yaitu untuk nyala api besar dan kecil (api lilin). Penggunaan api lilin dapat menghemat gas.

Anda dapat menemukan dua jenis pemantik api, yakni magnetis dan listrik. Kompor dengan jenis built-in atau free standing biasanya memakai pemantik listrik. Namun, kebanyakan kompor gas memakai pemantik magnetis. Untuk menyalakan api, tinggal tekan tombol pemutar lalu putar dan api pun menyala secara otomatis.

Harga kompor gas pun beragam, tergantung dari jumlah tungku, bahan, dan merek. Saat ini kompor gas dengan dua tungku dijual dengan kisaran harga Rp 200.000 - Rp 450.000. Sedangkan kompor gas dengan dua sampai tiga tungku, bahan body stainless steel, serta pemantik mekanik, kisaran harganya mulai dari Rp 504.000 - Rp 586.000.

Kompor Listrik

Kompor jenis ini jarang dipakai keluarga di Indonesia. Tapi ada juga yang menggunakan kompor listrik di apartemen atau rumah kos karena di alasan kepraktisan. Pemanasnya bukan dari api, melainkan aliran listrik pada lilitan kawat penghantar di bawah tungku.

Hampir sama dengan kompor gas, kompor listrik punya satu atau dua tungku. Namun kompor listrik model built-in biasanya punya empat tungku, atau dikombinasi dengan tiga tungku kompor gas.

Semakin besar daya listrik, maka panas yang dihasilkan semakin besar pula. Hasilnya, makanan pun lebih cepat matang. Daya listrik terendah yang dibutuhkan untuk memanfaatkan kompor listrik adalah 250 watt. Namun, untuk jenis built-in diperlukan daya yang lebih besar, yakni sekitar 1.000 sampai 1.500 watt. Kebutuhan akan daya listrik yang tinggi membuat kompor jenis ini tidak banyak diminati.

Kompor Minyak

Walau termasuk jenis kompor tradisional, tetapi kompor minyak masih diminati. Kompor ini biasanya digunakan sebagai cadangan untuk menggantikan kompor gas.

Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk merawat kompor minyak. Bagian-bagian kompor terdiri dari tungku, sarangan, tangki minyak, dan sumbu kompor. Itu semua wajib dibersihkan secara berkala. Perhatikan juga sumbunya. Jangan sampai sumbu terlalu pendek karena dapat menyebabkan nyala api mengecil. Jika sumbu macet, tarik ke atas dengan tang.

Kompor minyak saat ini sudah agak sulit ditemukan. Namun untuk iDEA-Lovers yang tinggal di Jakarta, Anda masih bisa menemukan pusat servis kompor minyak di daerah Cawang, Jakarta Timur.

Sumber: Majalah iDEA Edisi 01/01 - Februari 2004, Hlm. 58-59

Sumber foto: domik.ua

Editor : Maulina Kadiranti