Sebuah dapur kebiruan yang rapi dan "hidup" ini terletak di bagian depan rumah. Pantri, demikian Ossiatzki, pemilik dan desainer ruang ini, menyebutnya. Cukup luas, berukuran 4,2mx4,2m, untuk sebuah pantri, tapi fungsinya memang bukan untuk memasak sehari-hari. Pantri ini dibuat Ossiatzki untuk sang istri.
"Memasak itu masalah keinginan," ujarnya. Ia pun bertutur bagaimana sang istri yang mulanya tak gemar memasak jadi lebih suka memasak sejak pindah ke rumah dengan dapur ini. "Sekarang sebelum berangkat bekerja, istri saya suka menyempatkan diri untuk membuat sarapan," lanjutnya.
Jendela kaca besar membentang sepanjang bidang dinding. Fungsi bukaan untuk menerangi kegiatan memasak. Fungsi lain jendela ini juga untuk mencegah lembap, serta berkembangnya jamur dan bakteri. Dengan pemandangan seperti ini, memasak pun jadi lebih menyenangkan!
Dapur ini tak asal didesain agar terlihat apik. Sebelum mendesainnya, Ossiatzki bertanya pada sang istri hal-hal apa saja yang dibutuhkannya agar ia nyaman bila ingin memasak. Kebutuhan tersebut kemudian difasilitasi di dalam dapur ini.
Semua detail dipikirkan dengan baik, mulai dari tempat menyimpan panci, botol-botol bumbu, peralatan makan, hingga lemari untuk menyimpan stok makanan. Peletakannya mempertimbangkan alur kerja, juga faktor ergonomi. Dengan dapur yang lengkap dan nyaman, siapa yang tak tertarik memasak di sana?
Foto: Licco Indrawan
Properti: Ossiatzki