Pintu, identik dengan gambaran sebidang papan kayu berukuran 80cmx210cm. Namun, berbeda dengan desain pintu ruang makan di rumah Itut Huwae. Itut mengangkat tema perkampungan Indonesia. Dia mengadaptasi bentuk pintu warung di perkampungan untuk pintu ruang makannya.
Jejeran papan kayu persegi panjang berwarna jingga dan kuning menggantikan bentuk daun pintu konvensional. Papan ini dapat digeser dan dikeluarkan dari bingkainya. Siang hari, pintu ruang makan dibiarkan terbuka. Di sini, ruang makan memang tak hanya berfungsi sebagai tempat makan. Itut ingin membuat ruang makan sebagai tempat berbincang dan berkumpul bersama keluarga, sehingga akses dari ruangan lain dibiarkan terbuka.
Selain bentuk yang menguatkan tema desain, aksesorinya juga menarik. Intip saja lubang anginnya. Lubang angin pada pintu diisi dengan patung bebek berbagai ukuran. Uniknya pintu ini bisa menjadi inspirasi untuk rumah Anda. Eksplorasi bentuk dan tema didukung dengan tangan kreatif tentu menghasilkan desain yang atraktif.
Foto: iDEA/Richard Salampessy
Lokasi: Hunian Itut Huwae, Mesran Raya, Komplek Pertamina, Jakarta