Tampak depan rumah merupakan sebuah tampilan yang pemilik rumah ingin tunjukkan kepada setiap orang yang melihatnya. Selain tembok bercat putih, ada banyak pilihan material sebagai ornament pendampingnya. Mulai dari batu alam, susunan kayu, kaca, dan lain sebagainya.
Namun bagaimana bila kombinasi material-material tersebut dipadukan untuk menutup dinding struktur depan rumah tersebut?
Fajar Setiawan, arsitek sekaligus pemilik rumah mencobanya di rumah mungilnya. Hasilnya? Sungguh menawan. Rumah yang baginya merupakan 'laboratorium mini' ini diubahnya menjadi sebuah ruang pamer karya-karyanya.
Tampak di bagian atas pintu, terdapat hamparan kayu berjajar yang berfungsi sebagai tritisan dari teras depan rumah. Tritisan itu tampak melindungi dinding depan rumah yang nampak rustic dengan lapisan kayu berlubang.
"Dinding ini sisa dari kayu peti kemas. Lubang-lubang itu berasal dari paku sisa hasil package. Saya biarkan saja, karena memang menambah kesan eksotis," jelas Fajar.
Untuk lapisan pijakan, Fajar merangkai lapisan keramik berwarna merah marun yang klasik dengan lapisan acian semen, dibiarkan terkespos. Tak pelak, kakipun terasa adem ketika berada di atasnya.
Tak sampai di situ saja Fajar berusaha mengulik desain fasad rumahnya. Dinding samping rumah yang berbatasan langsung dengan tetangga ia olah dengan menggunakan batu bata merah tanpa finishing. Uniknya, tampak beberapa bata tersebut menonjol ke permukaan.
"Untuk aksen supaya tidak membosankan, ada beberapa titik yang saya balik supaya terlihat menonjol," tambahnya.
Nah, kini Anda tidak perlu khawatir bila dinding depan rumah Anda tampak membosankan dan biasa-biasa saja. Ciptakanlah kreasi unik dengan menggunakan material-material yang ada. Selamat berkreasi!
Foto: iDEA/Adeline Krisanti (@adelinekrisanti)
Arsitek: Fajar Setiawan