Menurut Didi, konsep desainnya mengikuti kebutuhan dan fungsi ruang. Agar tampilannya lebih ekspresif, ia memakai banyak bidang dalam desain. Permainan desain ini membuat dimensi ruang terlihat berbeda-beda. Agar ruang di dalam terasa luas, antarruang tidak diberi sekat masif. Untuk menghindari kesan kaku pada desain rumah, ia menambahkan elemen batu alam. Didi merasa senang dapat membuat desain yang menjadikan orang penasaran. Rumah ini menghadap ke Kiblat. Lahan di pojok membuat rumah seakan-akan memiliki dua fasad. Entrance-nya itu berada di antara dua bidang dinding yang membentuk lorong. Jika hanya sekilas melihat, mungkin orang akan terkecoh, seperti melihat dua fasad.
Rumah ini setidaknya telah memenuhi seluruh aspek kebutuhan ruang bagi aktivitas keluarga dengan anak-anak balita ini. Itu yang utama, dan yang juga tak kalah penting, ternyata hasilnya cukup estetis. "Saya puas," kata Didi. Masih pada eksterior, yang juga tak kalah menarik adalah penempatan entrance. Letak pintu masuk utama ini tersembunyi. Posisinya ada di belakang dinding. Untuk menuju ke sana, pengunjung mesti meniti "lorong". Fasad bangunan terlihat megah dengan konsep tarikan garis dan desain bidang vertikal. Aplikasi beragam bidang memberi dimensi berbeda. Massa bangunan terlihat kokoh dan ekspresif.
Foto : Dok.iDEA
Properti :Keluarga Harlita dan Didi
Sumber : iDEA Books, Rumah 60m2-300m2