iDEAonline.co.id -Banyak dari kita yang ketika mencari sebuah hunian lebih mengutamakan rumah-rumah yang tidak menghadap barat. Apa lagi alasannya kalau bukan matahari. Tak hanya eksterior bangunan saja, interior rumah pun ikut terpengaruh oleh panasnya.
Cara simpel namun efektif yang bisa Anda gunakan untuk mengakali paparan cahaya matahari adalah dengan menerapkan secondary skin. Banyak arsitek pun berlomba-lomba merancang secondary skin yang atraktif, termasuk Rully Yediaprianto dari PT Alborg Multiguna Internusa.
Bata Beton Ringan
Desain yang pertama adalah secondary skin hitam putih yang terpasang pada bagian kiri fasad. Terbuat dari bata beton ringan yang dipotong dan diberi coating pelindung, secondary skin ini juga dicat hitam dan putih sehingga tampak kotras. Pola penyusunannya pun cukup unik, yaitu diagonal, sehingga tampilan depannya terlihat berlapis-lapis.
Rongga-Rongga Putih
Desain yang ke dua adalah secondary skin berlubang-lubang yang sepintas tampak seperti rongga sarang lebah. Ukurannya yang cukup besar menjulang dari bagian tengah bangunan hingga ke ujung atap, dengan warna putih yang menarik atensi. Untuk secondary skin satu ini, fungsinya adalah untuk menutupi permukaan dinding di baliknya, agar panas matahari tidak menerobos ke ruang di dalamnya. Tak hanya itu, secondary skin tersebut juga tak hanya sekedar sebagai "kulit tambahan" melainkan satu kesatuan dengan desain fasad rumah.
Foto:Ronald Wonombong
Lokasi: Kediaman Indarmawan, Rawamangun, Jakarta Timur
Arsitek: Rully Yediaprianto, PT Alborg Multiguna Internusa.