Pagar "RELIGIUS." begitu sebutannya karena pada pagar itu ada kaligrafi yang membentuk lafadz Bismillahirrahmanirohim (dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang). Pembatas rumah dan jalan itu pun jadi penanda, sekaligus pengingat. "sederhananya, kami ingin selalu ingat nama Allah dan berdoa jika keluar-masuk rumah," kata Riyanto Andwitamo, pemilik rumah.
Hiasan kaligrafi itu terbuat dari besi kotak yang dirangkai dan disambung dengan las. Tiang tiang penopangnya, seperti umumnya pagar, tertanam ke dalam tembok. Rancangannya terbilang sederhana.
Hiasan kaligrafi rupanya hanya ada pada modul pagar, sedangkan pintu pagar berupa garis yang membentuk motif persegi panjang. Pintu terletak di tengah-tengah, diapit tembok bata yang berplester semen. Untuk menyelaraskan modul pagar dan pintu, warna keduanya dibuat senada.
Pagar besi yang biasanya terkesan keras dan "panas" itu ternyata bisa adem. Pasalnya, di balik pagar ada kolam berair terjun. Bentuk kolam "langsing", dengan ukuran 240cmx56cmx18cm. Air senantiasa mengalir. Dari dalam kolam, air menyembul dan menyebar ke seluruh bibir kolam. Lalu tumpah membasahi dinding luarnya.
Foto: Dok. iDEA/Richard
Pemilik Rumah : Riyanto Andwitamo
Sumber : iDEA Book "Ragam Ruang Luar"