Warna alami batu ekspos menambah keindahan teras depan di rumah ini. Selain itu, teras terasa teduh. "Warna-warna alaminya yang saya suka dari batu ekspos ini," ujar Yusuf Ibrahim, sang pemilik.
Dinding teras ini lebih enak dipandang lantaran tekstur dan pola yang dihasilkan dari batu ekspos senada dengan desain rumah bergaya antik dan klasik ini. Dewi Fadjar, istri sang pemilik, memang mengakui, cukup lama mencari material yang tepat sewaktu rumah direnovasi. Untunglah Yusuf menemukan batu ekspos itu dari penjual batu di pinggir Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Yusuf membeli tiga warna batu senada dari tujuh warna yang ada agar kelihatan tak ramai. Keuntungan lain dari warna senada adalah lebih mudah membentuk pola pemasangannya pada dinding.
Pemasangan batu berukuran 3cmx6cmx20cm ini tanpa nat. Untuk memasangnya perlu kecermatan agar terbentuk pola yang indah. Agar tidak kecewa, Yusuf turun tangan langsung mengawasi tukang yang mengerjakannya. Bahkan ia sempat meminta tukang membongkar lagi batu yang salah pasang. Memang, batu ekspos yang salah pasang akan membentuk pola yang tak tepat. Akibatnya, tampilan batu ekspos jadi tak keruan.
Teras seluas 8m2 ini dipadu dengan furnitur antik bernuansa hijau. Suasana etnik makin terlihat dengan adanya gebyok Solo yang dibeli langsung dari perajinnya. Untuk penerangan sekaligus sebagai penambah aksen keindahan, dipasanglah lampu antik. Pembatas dinding di bagian bawah memakai batu candi dan lantainya berpola diagonal.
Sekarang Yusuf dan Dewi boleh merasa puas dengan desain teras yang cantik. Untuk tampilan dinding batu ekspos ini mereka menghabiskan biaya sekitar Rp2,2juta.
Foto: Dok.iDEA/TriLokasi: Hunian H. Yusuf Ibrahim & Dewi Fadjar, Blok A, Jakarta Selatan